Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Jadikan Tenaga Kesehatan Puskesmas Konselor PMBA

Jadikan Tenaga Kesehatan Puskesmas Konselor PMBA

Surabaya, eHealth. Tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi membuat banyak pihak terkait, terutama tenaga kesehatan, lebih waspada dan terus meningkatkan kemampuannya dalam penanganan kehamilan, persalinan, dan menyusui. Selama tiga hari berturut-turut dari tanggal 19-21 Maret 2014, Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengadakan pelatihan bertajuk 

Kelurahan Jambangan Masuk Nominasi Lomba PHBS Tingkat Nasional

Kelurahan Jambangan Masuk Nominasi Lomba PHBS Tingkat Nasional

Surabaya, eHealth. Kelurahan Jambangan Kota Surabaya Masuk nominasi dalam lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tingkat Nasional 2014 mewakili Jawa Timur. Pada Senin (17/3), tim juri lomba PHBS Tingkat Nasional datang langsung ke Kelurahan Jambangan untuk melakukan penilaian. Rombongan tim juri yang berasal dari 

Berdayakan Masyarakat untuk Hidup Sehat Mandiri

Berdayakan Masyarakat untuk Hidup Sehat Mandiri

Surabaya, eHealth. Setelah melewati berbagai proses seleksi, dari mulai tahap tes tulis dan tes presentasi tenaga kesehatan (Nakes) teladan, kini tiba saatnya para Nakes dikunjungi oleh dewan juri ke lokasi mereka bekerja. Kunjungan itu bertujuan untuk melihat langsung kegiatan para Nakes dalam memberdayakan masyarakat.

Saefuddin Zuhri (kanan batik hijau) menyimak pertanyaan para juri. (/ian)
Saefuddin Zuhri (kanan batik hijau) menyimak pertanyaan para juri. (/ian)
Para Nakes yang dikunjungi yaitu Nakes Bombang Sariawan, petugas Gizi dari Puskesmas Sidotopo, Saefudin Zuhri, Perawat dari Puskesmas Sidotopo, Aan Nurdiyanto, perawat dari Puskesmas Peneleh, dr. Nurul laila petugas medis dari Puskesmas Dupak, Denik Setyawati bidan dari Puskesmas Sawahan, serta Lisdayantie, petugas Gizi dari Puskesmas Sawahan.

Kunjungan berikutnya adalah Subadriyah, Sanitarian dari Puskesmas Kebonsari, Supriyadi petugas Gizi dari Puskesmas Kebonsari, drg. Prasukma Yogawati, petugas medis dari Puskesmas Pucang Sewu, Fonnyta H, Promkes dari Puskesmas Pucang Sewu, Dwi Hariyono Sanitarian dari Puskesmas Balongsari dan yang terakhir yakni dr. Lolita Riamawati, petugas medis dari Puskesmas Sememi.

Dalam pemberdayaan masyarakat para Nakes dituntut menjadikan masyarakat mandiri dengan berupaya agar perorangan memiliki kesadaran, kemampuan dan melayani diri sendiri untuk hidup sehat.

Kunjungan lokasi tidak hanya dilakukan di tempat kerjanya (Puskesmas) saja tetapi kunjungan juga dilakukan di rumah Nakes Teladan. Tujuannya untuk melihat apakah para nakes tersebut sudah mengaplikasikan hidup sehat kepada keluarganya.

Kunjungan itu untuk menilai beberapa komponen penilaian yaitu sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai tenaga pemberdayaan masyarak, sebagai pemberi pelayanan kesehatan strata pertama, sebagai pegawai puskesmas, sebagai tenaga kesehatan professional, sebagai anggota masyarakat.

Dari komponen penilaian masing-masing unsur itu dinilai dan dijumlahkan, kemudian dicari nilai rata-ratanya. Nilai dari masing-masing unsur yang dinilai dijumlahkan untuk memperoleh nilai tertinggi. Nilai tertinggi yang kan mewakili Kab/Kota untuk maju ke tingkat Provinsi. (Ima)