Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Tingkatkan Kepedulian Membantu Masyarakat Yang Kurang Mampu

Tingkatkan Kepedulian Membantu Masyarakat Yang Kurang Mampu

Surabaya, eHealth. Belum genap sebulan menggelar bakti sosial berupa screening Katarak. Kini Puskesmas Tanah Kalikedinding kembali mengadakan kegiatan serupa. Kali ini Persatuan Ibu (PI) PT. PLN Se-Jawa Bali yang menggandeng Puskesmas Tanah Kalikedinding untuk menggelar kegiatan bakti sosial berupa screening dan vaksin Hepatitis gratis bagi 

Family Gathering Acara HKN 2011

TALKSHOW.  Acara talkshow yang menampilkan artis Soraya Haque dan suaminya Ekki Soekarno sebagai moderator, dengan pembicara dr. Esty Martiana Rachmie dan Kepala RS Bedah Surabaya dr. Widorini.

Talkshow Untuk Asah Soft Skill Para Remaja

Talkshow Untuk Asah Soft Skill Para Remaja

Surabaya, eHealth. Puskesmas Tambak Rejo melalui Posyandu Remaja Mandiri kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk yang keempat kalinya. Dalam FGD kali ini, diadakan talkshow dengan tema “Remaja Hebat, Berkepribadian, Dambaan Orang Tua dan Masyarakat.” kegiatan ini sebagai bukti bahwa Posyandu Remaja Mandiri sangat berperan untuk merubah perilaku khususnya dari kalangan remaja ke arah yang lebih baik dan juga dapat menambah wawasan seputar dunia kesehatan.

Pembina Posyandu Remaja Mandiri Puskesmas Tambak Rejo dr. Atiek Tri Arini mengaku kagum akan semangat para remaja khususnya anggota Posyandu Remaja Mandiri. Menurutnya, semua kegiatan ini murni inisiatif dari mereka yang umurnya masih belasan tahun ini. Sehingga, mereka mampu mengaktualisasikan diri dari hasil kerja mereka sendiri.

”Kami senang dan bangga sekali, mereka (anggota Posyandu Remaja Mandiri, Red) bisa membuktikan dengan acara talkshow ini dan juga band musik,” tukas dokter berjilbab ini saat memberikan sambutan selepas penampilan Aeira Band dari Posyandu Remaja Mandiri ini yang dihelat di Atrium Kapas Krampung, hari Minggu (11/12).

Ia mengharapkan, ke depannya Posyandu Remaja Mandiri yang tergabung dari remaja di kawasan RW 12 dan RW 14 Kelurahan Simokerto, Kecamatan Simokerto, Surabaya ini lebih ada peningkatan dalam hal kegiatan dan jumlah anggotanya.

Keberadaan Posyandu Remaja Mandiri salah satu tujuannya ialah untuk memberikan wawasan kesehatan, sekaligus membendung dan mencegah remaja untuk mengkonsumsi Narkoba yang masih menjadi tren permasalahan remaja. Pembina Posyandu Remaja yang biasa disapa dr. Atiek ini menghimbau agar anak didiknya menghindari Narkoba. Apabila sekali mencobanya, maka yang ada hanyalah penyesalan seumur hidup.

Asah Soft Skill dan Komunikasi Remaja

Dalam talkshow ini, Posyandu Remaja Mandiri Puskesmas Tambak Rejo menghadirkan beberapa narasumber yang berkompeten di bidangnya. Seperti Zainal Abidin, S.Pd yang membahas mengenai tips untuk berprestasi bagi kalangan remaja hingga menjadi dambaan orang tua dan masyarakat. Narasumber yang berprofesi sebagai guru bahasa arab di SD Al-Falah, Waru, Sidoarjo inipun mengajak peserta untuk mengasah soft skill masing-masing dan kemampuan remaja mempersepsikan komunikasi baik verbal maupun non verbal. Biasanya, keadaan seperti ini tanpa disadari kerap muncul di lingkungan sekolah, seperti mengerjakan soal matematika yang terkait dengan soal cerita.

”Masih banyak ditemui rendahnya remaja dalam soft skill komunikasi. Mereka cenderung kebingungan terutama pada pelajaran matematika masalah soal cerita. Mereka akhirnya susah menuangkan kalimat bahasa tersebut ke dalam bentuk perhitungan,” kata Zainal dihadapan peserta.

Lalu, lanjutnya, kemampuan lain yang sebenarnya dimiliki oleh sertiap remaja adalah mengembangkan kepemimpinan, baik untuk diri sendiri dan juga memimpin orang lain di sekitarnya. Selain itu, ada juga kemampuan untuk mengambil keputusan.

Soft skill seperti ini bisa diasah dimana saja, baik diperoleh secara formal maupun non formal. ”Mumpung masih muda jadi perbanyak pengalaman kemampuan untuk membentuk karakter pribadi,” kata Zainal.

Dan yang lebih penting lagi, imbuh Zainal, adalah menjaga fitrah yang lebih baik lagi. Dimana fitrah ini terkait dengan keyakinan remaja seperti halnya keyakinan kita beribadah kepada Tuhan untuk menunjang moralitas yang kuat dan positif.

Sementara itu, dalam kesempatan materi berikutnya dipandu oleh seorang psikolog yakni Andham Asih Widyastuti, S.Psi. Dalam paparannya, ia menjelaskan ciri fisik remaja yang memiliki kepribadian adalah remaja yang mampu menilai diri sendiri secara realisitik, menilai situasi dan kondisi secara realistis yaitu apabila orang tuanya menjadi tukang becak harus bisa menerima kenyataan yang ada. Selain itu, remaja juga diharapkan mampu menerima dan mengemban tanggung jawab, mempunyai rasa kemandirian mengendalikan emosi secara wajar, serta selalu berorientasi pada tujuan.

Disamping remaja, para orang tua juga harus mampu berperan sebagai model atau contoh yang baik bagi anak-anaknya. Mampu berperan sebagai mentor yang juga meliputi rasa aman, rasa cinta dan lainnya. Ajaran dari orang tua adalah guru pertama dari nilai sebuah kehidupan bagi anak-anaknya.

Ia melanjutkan, konsistensi kedua orang tua untuk mengajarkan anaknya tentang kehidupan sangat berperan penting. Penerimaan orang tua terhadap berbagai perubahan yang terjadi pada remaja akan sangat membantu remaja untuk menjadi remaja yang memiliki kepribadian yang baik. (Ian)