Tanam Sayuran Di Kebun Sendiri Untuk PMT

Surabaya, eHealth. Setelah berhasil melalui babak penyisihan dalam lomba Posyandu “Smart & Healthy,” kini Posyandu Dahlia RW I Kelurahan Lontar Kecamatan Sambikerep menjalani penilaian tahap kedua oleh tim juri, Hari Selasa (20/9). Dalam penilaian tersebut, Posyandu yang beralamat di Jl. Raya Beringin, Kelurahan Beringin itu mengusung berbagai inovasi yang diungkapkan pada rapat dengan lintas sektor.

Salah satu inovasinya yakni membuat makanan tambahan bagi Balita dengan bercocok tanaman sayuran sendiri. Dengan begitu, biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dan nilai gizi bagi Balita lebih banyak. Seperti yang telah diungkapkan oleh Susana, Ketua Kader Posyandu Dahlia RW I, ”Kami sedang panen raya, kami membuat makanan tambahan Balita dari hasil panen kebun kita sehingga bisa lebih banyak yang kita bagikan pada Balita,” paparnya saat ditemui tim eHealth usai penjurian.

Kegiatan itu sesuai dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh tim juri yang diketuai oleh Ir. Luki Mundiastuti M.Kes ketika memberikan simulasi permasalahan yang biasa terjadi di Posyandu. ”Upaya apa saja yang sudah dilakukan agar PMT gizi Balita meningkat,” jelas Ir. Luki begitu ia disapa. Dengan tanggap, para kader mengutarakan kegiatannya yang biasa membudidayakan tanaman sayuran sendiri untuk memberikan makanan tambahan bagi Balita di wilayahnya.

Selain pertanyaan tersebut, tim juri memberikan dua permasalahan untuk diambil solusi dalam simulasi itu yakni upaya kader meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya Posyandu dan pemerataan kemampuan kader. Permasalahan ini tidaklah sulit bagi para kader di wilayah Kelurahan Beringin. Mereka biasa melakukan rooling meja untuk meningkatkan kemampuan kader dan saling tukar ilmu antara kader yang satu dengan yang lain, bahkan dengan kader diluar kelurahan.

Namun, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat para kader memberikan penyuluhan yang dilakukan oleh Sutrisno S.Pd (45) kader laki-laki yang mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Dengan penyampaian yang baik maka informasi itu mudah diterima oleh masyarakat. ”Pemahaman kepada masyarakat itu tergantung penyampaian kita kepada masyarakat,” ungkap ayah enam anak itu.(Ima)