Prestasi Puskesmas Gayungan Raih ISO 9001:2008
Surabaya, eHealth. Memasuki Puskesmas Gayungan, betah seketika dengan nuansa warna kuning keemasan yang elegan. Bangunan megah yang berada di kawasan Islami yang tak jauh dari Masjid Al-Akbar Surabaya itu tidak hanya bagus dari fisiknya saja, tetapi pembangunan pelayanan kesehatan setiap saat mereka tingkatkan. Untuk membuktikan pelayanan dan budaya kerja yang sistematis, Puskesmas Gayungan telah meraih sertifikasi ISO tahun 9001:2008 pada tahun 2010 lalu.Â
Jika sebelumnya Puskesmas Gayungan mempunyai dua program prioritas, yakni penekanan angka DBD dan penurunan prevalensi gizi buruk. Kini Puskesmas gayungan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dan tatanan dokumentasinya yang diuji pada pencapaian sertifikasi ISO 9001:2008. ”Alhamdulillah, kita bisa meraihnya dengan baik atas kerjasama para karyawan Puskesmas Gayungan semua,” terang Kepala Puskesmas Gayungan dr. Sri Emmy Hartiani. Â
Prestasi yang diraih Puskesmas yang beralamatkan di Jl. Gayungan Sari Barat No. 124 itu sangat menentukan prosedur kerja kedepannya. Seperti yang telah diungkapkan oleh dr. Sri Emmy, begitu ia disapa karyawannya, ”Kerja lebih tersistematis sesuai dengan instruktur kerja, sebelumnya tidak ada sistem yang memudahkan seperti itu, kini lebih rapi dan terstruktur,” terangnya.
Ia pun mengungkapkan bahwa budaya kerja itu meliputi kerjasama, disiplin, komitmen, loyal, profesional, ramah, ikhlas, jujur dan transparan. Selain budaya kerja itu yang berubah dari Puskesmas Gayungan adalah jam pelayanan mulai Senin-Kamis mulai buka pukul 07.30-13.30 WIB, Jum’at pukul 07.30-10.30 WIB dan Sabtu buka pukul 07.30-12.00 WIB.
Upaya peningkatan kualitas Puskesmas Gayungan tidak hanya berasal dari dalam saja, berbagai masukan yang berasal dari masyarakat pun diterima sebagai sarana untuk langkah yang lebih baik lagi. ”Pernah ada pengalaman, karena pas hari Jum’at, buka (jam pelayanan, Red) sampai jam 10.30 WIB saja, namun ada pasien yang datang (diluar jam pelayanan) dan kita bilang sudah tutup pelayanannya. Tetapi mereka malah mengadu ke media. Seperti itulah masyarakat sekarang yang menuntut (kinerja, Red) harus sempurna,” tukas dr. Sri Emmy.
Berbagai pelayanan kesehatan di Puskesmas Gayungan akan semakin lengkap dengan rencana menambah pelayanan Konsultasi Remaja. ”Kita sudah melatih tenaga kesehatan untuk melayanai konsultasi remaja,” tutur mantan Kepala Puskesmas Asem Rowo ini.
Selain tenaga kesehatan yang dilatih, Puskesmas Gayungan juga telah melatih para kader untuk konsultasi remaja. ”Sudah kami persiapkan (pelayanan konsultasi remaja, Red), memang rencananya buka tahun ini. Namun untuk persiapan yang lebih matang, kami sepakat tahun depan (pembukaan konsultasi remaja, Red),” paparnya.
Atas upaya peningkatan terhadap pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, baik secara fisik Puskesmas maupun manajemennya, sehingga grafik pasien yang datang ke Puskesmas semakin tinggi. ”Fisiknya (bangunan Puskesmas, Red) juga berpengaruh, dulunya tidak pakai AC, tetapi sekarang sudah pakai AC. Banyak pasien yang tanya, Puskesmasnya kok jadi bagus ya?” tukas dr. Sri Emmy seraya tersenyum.
Ia pun menegaskan, pelayanan yang baik tidak hanya dari fisiknya saja, tetapi juga sikap karyawan ketika menangani pasien, menyapa pasien dengan ramah, menjadi daya tarik tersendiri bagi pasien yang datang ke Puskesmas Gayungan. ”Hal itu masuk prosedur kerja yang sesuai dengan PK/IK (Prosedur Kerja/Instruksi Kerja, Red),” ungkapnya.
Selain pelayanan kesehatan yang makin membaik, saat ini Puskesmas Gayungan menyediakan Pelayanan Spesialis mata. Sebagian pasien itu yang terbanyak adalah untuk memeriksakan penyakit Katarak. Namun beberapa kendala yang dihadapi adalah obatnya terkadang tidak mencukupi. ”Pelayanan ini sangat banyak dikunjungi pasien, meski dekat dengan Balai pengobatan mata, tapi ya itu kadang obatnya kurang,” terang dokter lulusan FK Unair mengeluhkan terbatasnya stok obat mata di Puskesmas Gayungan.
Selain Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) seperti pelayanan kesehatan ke pasien, Puskesmas ini juga melaksanakan kegiatan yang berbasis Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) seperti halnya Posyandu. Oleh karena Puskesmas Gayungan telah meraih sertifikasi ISO 9001:2008, maka kegiatan UKM nya pun telah berstandar internasional juga.
”Sedapat mungkin Puskesmas bertanggung jawab di wilayahnya, juga sedapat mungkin kader kita rangkul untuk membangun kesehatan di wilayahnya. Saya harap orang datang ke Puskesmas tidak hanya berobat, tetapi juga mencari wawasan kesehatan sehingga kita bisa menularkan ilmu, terutama gizi buruk,” ucapnya.
Hingga saat ini Posyandu yang ada di wilayah Puskesmas Gayungan terdapat 39 Posyandu Balita dan 5 Posyandu Lansia. Secara keseluruhan Posyandu Lansianya mempunyai 550 Lansia dan Balitanya 1790 Balita.
Saat ini yang kita lakukan adalah pembinaan lingkungan terhadap kader yang akan ditularkan kepada masyarakat. Penyuluhan ditekankan pada upaya preventif dan promotif seperti Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), cuci tangan, tidak merokok, dan juga imunisasi. ”Kita juga lagi menyiapkan kader untuk gebyar PSN (Pemberantasan Saran Nyamuk), untuk itu kami langsung terjun ke masyarakat,” pungkasnya. (Ima)