Pelayanan IVA dan Cryo Temukan Penderita Kanker Rahim Sejak Dini

Pelayanan IVA dan Cryo Temukan Penderita Kanker Rahim Sejak Dini

Surabaya, eHealth. Dinas Kesehatan Kota Surabaya dan 34 Puskesmas di Surabaya konsisten terhadap penanganan kanker rahim. Untuk itu Dinkes mengadakan pertemuan evaluasi pelayanan cryo yang ada di Puskesmas hari Selasa (09/06/2015) bertempat di Gedung Graha II Dinkes Surabaya, Jl. Jemursari No. 197.

EVALUASI: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, dr. Kartika Sri Rejeki saat memberikan pengarahan pada  pertemuan evaluasi pelayanan cryo di Puskesmas. /Ima
EVALUASI: Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, dr. Kartika Sri Rejeki saat memberikan pengarahan pada pertemuan evaluasi pelayanan cryo di Puskesmas. /Ima

Dalam pertemuan itu dihadiri oleh 34 Puskesmas yang sudah ada pelayanan IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) dan Cryoterapi. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah pelayanan cryoterapi yang ada di Puskesmas berjalan dengan baik. Meski demikian, para dokter dan bidan yang hadir dalam pertemuan meminta untuk diadakan pelatihan kembali untuk memperbarui perkembangan terbaru dari pelayanan IVA dan Cryoterapi.

Dalam evaluasi itu dijelaskan oleh dr. Kartika Sri Rejeki, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar Dinkes Kota Surabaya mengenai alur pemeriksaan deteksi dini kanker payudara dan kanker rahim yaitu dimulai dari konseling awal tentang pemeriksaan, kemudian diperiksa IVA. Pada pemeriksaan IVA akan dilihat apakah positif atau negatif. Dalam pemeriksaan IVA ini pasien dianjurkan untuk mejalani pola hidup sehat.

Dalam pemeriksaan IVA itu jika ditemukan kecurigaan kanker maka pasien akan dirujuk untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut pada dokter Obgyn. Namun jika tidak dicurigai kanker maka akan di identifikasi Sambungan Skuamo Kolumnar (SSK) atau leher rahimnya.

Jika masih belum tampak maka dilakukan pemeriksaan dengan mata telanjang tanpa asam asetat, lalu diberi kesimpulan sementara yaitu hasil negatif namun SSK belum tampak. Kemudian pasien disarankan untuk melakukan pemeriksaan pap smear maksimal enam bulan lagi.

Dari pemeriksaan IVA itu tawarkan pengobatan yaitu dengan melakukan Cryoterapi. Cryoterapi dilakukan oleh dokter umum, dokter obgyn dan ginekologi atau konsultan onkologi ginekologi. Prosesnya adalah dengan mengunakan alat cryo yang akan ditempelkan pada leher rahim dan membentuk bola es yang akan mencair dan merontokkan bagian yang bermasalah.

Setelah cryo pasien akan mengalami kram dan mengeluarkan cairan bening atau sedikit bercampur darah yang biasanya berlangsung selama kurang lebih empat minggu. Disarankan pada pasien untuk tidak mengangkat barang berat dan juga berhubungan seksual selama satu bulan.

Kemudian kontrol ulang setelah melakukan cryo pada satu bulan, enam bulan dan sealam setahun. Namun apabila pasien setelah di cryo mengalami demam selama lebih dua hari, nyeri pada perut yang amat sangat, pendarahan lebih dari dua hari dan lebih banyak dari menstruasi dan adanya gumpalan, maka disarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan ulang.

Namun untuk deteksi dini kanker payudara dilakukan SADARI yaitu pemeriksaan payudara sendiri setiap hari selama tujuh sampai sepuluh dihitung mulai dari haid pertama. Jika sudah menopause atau yang tidak haid karena menggunakan alat KB maka dilakukan rutin setiap bulan pada tanggal yang sama. Kemudian dilakukan pemeriksaan klinis oleh bidan atau dokter dengan mengunakan USG serta mammografi.

Diharapkan dengan adanya pelayanan IVA dan Cryo di Puskesmas bisa menemukan penderita sejak dini sehingga bisa dilakukan pengobatan dan menurunkan angka kesakitan akibat kanker rahim. (Ima)