Kreasi Susu dan Bubur Agar Memiliki Nilai Gizi Tinggi

Surabaya, eHealth. Pada babak penyisihan lomba Posyandu “Smart & Healthy” Tahun 2011, kali ini tim juri bertandang ke Posyandu Melati, hari Selasa (8/3). Posyandu yang yang bertempat di RT 1/RW 2, Kelurahan Genting, Kecamatan Asemrowo, Surabaya ini memiliki keunggulan dimana kader Posyandu yang kreatif dalam menciptakan inovasi maupun kreasi.

Antusiasme masyarakat terhadap keberadaan Posyandu Melati terlihat jelas saat tim juri datang ke tempat tersebut. Hal ini terbukti lebih dari 50 orangtua Balita berkumpul bersama untuk menimbangkan buah hatinya di Posyandu sekaligus ikut menyukseskan lomba Posyandu ini. Ketua Posyandu Melati Sutini mengatakan, warga RT 1 yang datang ke Posyandu sejak dulu memang antusias dan tidak adanya keterpaksaan saat datang ke Posyandu.

“Saya juga terkesan, warga sini (RT 1, Red) selalu guyub untuk datang ke Posyandu dengan inisiatif sendiri. Mungkin juga mas, hal itu menjadi salah satu alasan kami dipilih sebagai perwakilan lomba Posyandu di Kelurahan kami,” tutur Sutini bangga saat ditemui tim eHealth disela-sela penilaian lomba Posyandu ini.

Ibu yang telah lama malang melintang di dunia kader Posyandu ini juga menjelaskan bahwa selain memberikan pelayanan kesehatan, Posyandu Melati juga menekankan pola edukasi pada Balita yakni penyuluhan dengan cara mengajarkan mengenal benda-benda yang ada di sekitarnya. “Kami selalu mencoba setiap ada penyuluhan Posyandu, saya biasanya bertanya kepada tiap Balita, seperti benda apa dan ini warnanya apa nak?” tukas Sutini seraya mencontohkan cara mengajarkan kepada Balita yang ada di Posyandu.

Lantas, lanjutnya, ibu Balita pun tidak lepas dari perhatian Sutini, wanita yang juga berprofesi sebagai guru ini menyarankan para ibu-ibu agar tidak segan-segan untuk mengajarkan anaknya di rumah dalam mengenal benda-benda. “Saya kasih PR (Pekerjaan Rumah, Red) untuk ibu-ibu supaya mengajarkan anak-anaknya di rumah, merawat sekaligus mendidik pola intelegensi anak mereka,” saran Sutini.

Lalu, imbuh ketua kader yang aktif di berbagai organisasi ini mengaku, kalau beberapa bulan yang lalu ia membuat susu yang berlemak untuk Balita yang mengalami gizi buruk, yakni susu yang dikombinasi dengan cara mencampur susu dengan minyak goreng. Inovasi tersebut, dilakukan untuk menambah kandungan lemak pada susu. “Enak kok mas rasanya, selain itu bergizi tinggi lagi.”

Tidak hanya susu saja yang diberikan trik khusus, ia juga mengkreasi bagaimana cara membuat bubur yang bergizi tinggi dan tentunya nikmat untuk dikonsumsi Balita. Kreasi tersebut yakni dengan cara membuat bubur putih biasa lalu dicampur dengan bayam, wortel, kacang merah, dan boleh juga sayuran lainnya yang kemudian diberi garam dan santan secukupnya, selain itu bisa pula ditambah dengan daging ayam atau sapi. Dua alternatif tersebut dapat menjadi inovasi dalam memberikan asupan gizi balita, khususnya Balita yang mengalami gizi buruk.

Tidak hanya Balitanya saja yang terdapat inovasi, orang tua Balita pun juga diajarkan cara untuk mendaur ulang sampah dari bekas botol plastik air mineral yang diubah menjadi kreasi seni yang indah seperti vas bunga dan juga bunga yang berwarna-warni. Hal ini selain mengajarkan cara berkreatifitas, juga dapat menambah penghasilan dengan cara menjual hasil dari kerajinan tersebut. Selain itu, untuk menambah keakraban dan kebersamaan antar warga dan kader, setiap enam ulan sekali mereka rekreasi ke tempat wisata, seperti Kenjeran ataupun Taman Flora. Dengan tujuan untuk bersenang-senang sekaligus mengajarkan isi alam kepada Balitanya. (Rza/Ian)