Ingin Wujudkan Taman Bermain Balita
Surabaya, eHealth. Memasuki hari ketiga dalam Babak 15 Besar Lomba Posyandu Smart & Healthy Tahun 2011, tim juri mendatangi Posyandu Melati RW 9 Kelurahan Lontar Kecamatan Lakarsantri. Setiap Posyandu yang terpilih telah mendapatkan dana stimulan sebesar Rp. 250.000. dana tersebut diberikan untuk memompa semangat berinovasi para kader, sehingga dapat meningkatkan kinerja Posyandu.
Hal ini terbukti pada Posyandu Melati RW 9 yang mengaku lebih bersemangat untuk berinovasi setelah mendapatkan dana stimulan tersebut dan menghadapi penjurian untuk kedua kalinya di Posyandu ini.
”Dana stimulan itu dipergunakan untuk kebutuhan Posyandu, namun jika ada dana lagi kami ingin membuat taman bermain anak, sehingga anak-anak tidak bosan ketika menunggu giliran menimbangnya,” papar Ketua Kader Posyandu Melati RW 9, Siti Umi Rosida ketika ditemui tim eHealth disela-sela penjurian berlangsung, hari Selasa (20/9).
Impian membuat taman bermain itu tentunya membutuhkan dana yang besar, untuk itu para kader berencana menggunakan jasa CSR (Corporation Social Responsibility) dari perusahaan untuk mewujudkan impian itu. Rencana menggunakan jasa CSR itu diungkapkan pada rapat yang dihadiri oleh lintas sektor. Pada forum rapat rencana itu mendapat respon yang baik dari pihak RT, RW, kelurahan, tokoh masyarakat dan juga Camat Lakarsantri.
Tujuan pembuatan taman bermain itu juga sebagai upaya menaikan D/S (kedatangan Balita ke Posyandu) dengan D/S nya yang tinggi, maka N/D (berat badan Balita yang naik dari Balita yang datang) dapat dipantau dengan baik. ”Saat ini Posyandu Melati di RW 9 Kelurahan Lontar itu mempunyai 86 Balita, namun tidak semua aktif datang ke Posyandu, sehingga perlu adanya inovasi-inovasi baru untuk menarik minat balita datang ke Posyandu,” papar ibu Umi begitu ia disapa.
Dari tingginya D/S bisa diketahui Balita yang kekurangan gizi di wilayahnya, sehingga lebih cepat diambil solusinya. Para kader yang ikut dalam rapat itu mengusulkan jika ada Balita gizi kurang maka Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lebih banyak lagi, tidak hanya dari gizi kacang hijau tetapi akan ditambahkan menu makanan inti yang mengandung banyak gizi untuk meningkatkan gizi Balita.
Rapat yang dilakukan oleh lintas sektor itu sebagai simulasi pada penjurian yang kedua. Tim juri ingin mengetahui bagaimana para kader mengambil solusi ketika menghadapi ketiga masalah yang terkait itu yakni menggunakan jasa CSR, meningkatkan D/S dan N/D serta menemui Balita yang kurang gizi.
Tim juri yang diwakili oleh Ir. Luki Mundiastutik, M.Kes itu mengungkapkan, solusi yang diambilnya sangat bagus karena melibatkan semua kader dan lintas sektor sehingga masalah itu cepat diambil solusinya. ”Solusi yang cepat dan tanggap itulah yang mesti dilakukan ketika menemui ketiga masalah tersebut,” ungkapnya.(Ima)