Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Tertarik Terapkan Battra di Kabupaten Asal

Tertarik Terapkan Battra di Kabupaten Asal

Surabaya, eHealth. Dinas Kesehatan kedatangan tamu dari Indonesia Timur, yang tertarik mendalami cara kerja dan program-program inovatifnya di Kota Surabaya. Tim dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diterima di Ruang Rapat lantai 2 Kantor Dinas Kesehatan Kota Surabaya pada hari Senin, (10/10/2016) yang disambut oleh 

Tim Surveior Lakukan Telusur Dokumen Hingga Berkunjung Ke Posyandu Lansia

Tim Surveior Lakukan Telusur Dokumen Hingga Berkunjung Ke Posyandu Lansia

Surabaya, eHealth. Setelah sebelumnya Puskesmas Tanah Kali Kedinding menjalani akreditasi Puskesmas, kali ini dua Puskesmas di Kota Surabaya kembali menjalani proses akreditasi, yakni Puskesmas Medokan Ayu dan Puskesmas Gunung Anyar. Kedua Puskesmas ini menjalani penilaian akreditasi kesembilan dan sepuluh dari total 17 Puskesmas yang ditargetkan 

Pegang Puntung Rokok, Hindari Gandeng Anak

Pegang Puntung Rokok, Hindari Gandeng Anak

Pembinaan KTR 1
Narasumber dari IAKMI Dr. dr. Santi Martini, M.Kes saat memberikan materi mengenai bahaya rokok kepada para peserta yang hadir di Dinkes Kota Surabaya. (Fns)

Surabaya, eHealth. Siapapun tahu bahwa merokok berbahaya bagi kesehatan, namun kini banyak masyarakat yang terkena dampak negatif dari rokok justru bukan mereka yang perokok.

Orang yang tidak merokok, atau perokok pasif, seperti bayi dan anak-anak justru memiliki kerentanan tinggi apabila terus terpapar asap rokok dan tidak memperoleh perlindungan yang memadai.

Pengendalian perokok dengan asap rokoknya yang berbahaya baik bagi diri sendiri maupun perokok pasif perlu dilakukan, di antaranya melalui penetapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Kawasan Terbatas Merokok (KTM) sebagai pengamanan rokok bagi kesehatan.

Hal-hal inilah yang perlu dibina kepada pelaku kesehatan seperti di puskesmas atau pusat-pusat pemerintahan. Oleh sebab itu Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengadakan Pembinaan Kawasan Tanpa Rokok, yang selama tahun 2016 membina 100 orang Kader Lingkungan Tingkat Puskesmas se-Kota Surabaya.

Tujuan dari acara tersebut adalah agar para Kader memahami bagaimana cara melindungi masyarakat terhadap risiko gangguan kesehatan dari bahaya akibat rokok, bagaimana menekan perokok pemula, serta bagaimana melindungi perokok pasif.

Narasumber yang hadir pada acara pembekalan tanggal 14 September 2016 tersebut adalah Dr. dr. Santi Martini, M.Kes dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pengurus Daerah Jawa Timur yang memberikan paparan berjudul Polusi Udara Akibat Asap Rokok dan Dampaknya Terhadap Kesehatan, dan Priyono Adi Nugroho dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur yang ulasannya bertajuk Sosialisasi Perda KTR dan KTM dan Dampak Sosial Merokok.

Dr. dr. Santi menjelaskan bahayanya rokok bagi anak-anak, yang meskipun tidak merokok namun mereka sangat rentan terkena efek nikotin dari asap rokok yang dikeluarkan orang tua mereka. “Usahakan ganti baju setelah merokok, agar asap rokok yang menempel di baju tidak berpindah ke anak-anak,” kata dr. Santi. Hindari pula menggandeng anak sambil memegang puntung rokok karena sifat nikotin juga dapat menempel dan berpindah ke tangan anak-anak. (Fns)