Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.
Surabaya, eHealth. Program Studi D3 Pengobatan Tradisional (Battra) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga punya gawe besar dengan menyelenggarakan simposium bertaraf internasional untuk pertama kalinya. Acara yang bertajuk “The 1st International Symposium on Traditional Complementery and Alternative Medicine” dengan sub tema “The Appliance of Herbal Medicine, Jamu …
Surabaya, eHealth. Tidak hanya berkutat soal keilmuan dan istilah medis saja saat para narasumber menyampaikan paparan dalam The 1st International Symposium on Traditional Complementery and Alternative Medicine, namun juga pengalaman hidup dari narasumber bisa menggugah semangat untuk mewujudkan impian lebih baik lagi di masa yang …
Surabaya, eHealth. Beragam cara dilakukan para Lansia (Lanjut Usia) untuk menjaga kesehatan dan mencegah datangnya penyakit ke dalam tubuh, salah satunya adalah melalui pengobatan herbal. Hal inilah yang menjadi ide Dinkes Kota Surabaya bersama Puskesmas Keputih untuk mensosialisasikan program Pengobatan Tradisional dengan pengobatan herbalnya dengan menyasar para Lansia.
Petugas Battra Puskesmas Keputih, Maria Jessi Christiani, Amd Battra mendemokan ramuan minuman sehat untuk mengembalikan daya tahan tubuh. (\And)
Sosialisasi yang bertemakan “TOGA Pendamping Lansia” ini diadakan di ruang pertemuan Puskesmas Keputih, hari Rabu (27/11/2013) yang dihadiri sebanyak 25 Lansia dari Posyandu Lansia di wilayah kerja Puskesmas Keputih.
Dalam sosialisasi ini mengahdirkan narasumber yakni Rahma Pantja Fajarwati dari Poli Obat Tradisional Indonesia (OTI) RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Wanita yang akrab disapa Rahma ini pertama-tama mengajak Lansia untuk mencicipi jamu yang dibawanya, yakni Temulawak dan teh rempah. “Tidak selamanya jamu itu pahit ya bu?” Tukas Rahma seusai menuangkan jamu kepada satu persatu Lansia yang hadir.
Dalam paparannya, Rahma menerangkan definisi sehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni adanya tubuh dan jiwa yang sehat, kemampuan adaptasi sosial masyarakat yang baik, serta etika yang baik pula.
Lalu ia pun menganjurkan kepada Lansia untuk berperilaku hidup sehat dengan menjaga pola makan dan mengurangi makanan yang berlemak, mengurangi gula dan garam, menghindari zat kimia tambahan, hindari rokok dan konsumsi alkohol, perbanyak konsumsi makanan yang berserat dan cukup kalsium.
“Yang tidak kita sadari saat Lansia, fungsi panca indera kita sudah banyak berkurang, termasuk indera perasa. Jadi biasanya ibu-ibu (Lansia, Red) saat memasak selalu berpikir ‘kok kurang asin ya?’ lalu selalu menambahkan garam agar rasanya pas di lidah. Nah, itu yang harus diwaspadai! Jika memasak terlalu banyak garam, maka berisiko besar terkena Hipertensi. Jadi jangan nuruti lidah ya Bu, gapapa masakan sedikit hambar, namun tetap sehat,” nasihat wanita yang juga sebagai pengajar di Fakultas Kedokteran Unair ini.
Ia menambahkan, beberapa gangguan kesehatan yang sering dialami oleh Lansia yakni Hipertensi, osteoporosis, gangguan prostat, Diabetes Melitus, rematik, gangguan seksual, diare, batuk, bau mulut, bau badan, kulit kering, dan pelupa.
Dari sekian banyak gangguan kesehatan tersebut, sebenarnya sudah ada “penangkal”nya, yang mudah didapat, dan murah, yakni melalui pengobatan herbal. Rahma pun menunjukkan beberapa tanaman dan buah yang berkhasiat mencegah gangguan kesehatan, seperti daun alpukat yang berfungsi untuk membantu melancarkan air seni, penghancur batu ginjal, serta Hipertensi. Selain itu buahnya juga berkhasiat mengatasi kolesterol.
Ada juga tanaman seperti kencur, jahe, dan temulawak yang berkhasiat mengatasi rematik. Caranya membuatnya pun terbilang sangat mudah, yakni rebus bahan-bahan tersebut dengan air, lalu diminum sehari dua kali. Bisa juga ramuan ini sebagai pengganti wedang teh dikala pagi dan sore hari, karena juga berkhasiat untuk menghangatkan badan.
Ada juga beberapa ramuan herbal untuk mengatasi gangguan seksual, baik pada pria maupun wanita, ramuan pereda batuk, diare, bau mulut dan badan, hingga pelupa atau pikun, yang disampaikan oleh Rahma yang memang bertujuan untuk mensosialisasikan kembali pengobatan tradisional warisan kebudayaan Indonesia.
Di akhir sosialisasi, dilakukan demo pembuatan ramuan minuman sehat untuk mengembalikan daya tahan tubuh, yang disampaikan oleh petugas Battra Puskesmas Keputih, Maria Jessi Christiani, Amd Battra. (And)