Surabaya, eHealth. Gizi buruk adalah keadaan dimana nutrisi dalam tubuh berada di bawah standar rata-rata. Nutrisi yang dimaksud bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori. Padahal tumbuh kembang seorang anak dipengaruhi oleh asupan gizi yang cukup. Apabila anak mengalami gizi buruk tak hanya berpengaruh pada kesehatan fisiknya, namun juga mempengaruhi kecerdasan anak.
Aku anak sehat, tubuhku kuat
Karena Ibuku rajin dan cermat
Semasa aku bayi, selalu diberi ASI
Makanan bergizi dan imunisasi
Berat badanku ditimbang selalu
Posyandu menunggu setiap waktu
Bila aku diare, ibu selalu waspada
Pertolongan oralit selalu siap sedia
Lagu anak sehat pasti sudah tidak asing bagi kita. Lagu yang tampak sederhana namun membawa banyak makna. Dengan menerapkan lirik lagu ini sebenarnya adalah upaya pencegahan terjadinya gizi buruk pada anak. Berikut hal yang mudah diterapkan untuk membentuk anak yang sehat:
- Ibu Cermat
Ibu harus jeli dalam membawa suasana anak, dengan suasana yang kondusif maka akan memudahkan ibu untuk memberi makanan bergizi untuk anak, sehingga kebutuhan gizi anak terpantau dan tercukupi.
- ASI Eksklusif
Pentingnya bayi yang baru lahir mendapat ASI eksklusif dari sang ibu. Sebab ASI merupakan cairan nutrisi yang unik, spesifik dan kompleks dengan komponen-komponen pemacu pertumbuhan. ASI eksklusif membuat bayi berkembang dengan baik pada 6 bulan pertama.
- Makanan Bergizi
Makanan anak sehat harus mengandung triguna makanan, yang terdiri dari zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Sumber zat makanan tersebut dapat diperoleh dari Nasi (zat tenaga), lauk pauk dan susu (zat pembangun), serta dari sayuran dan buah-buahan (zat pengatur).
- Rutin ke Posyandu
Dengan rutin datang ke Posyandu, selain tumbuh kembang anak terpantau ibu juga akan mendapat penyuluhan seputar kesehatan anak.(Dot)