Surabaya, eHealth.Ratusan siswa/siswi SD/MI dari berbagai sekolah di Kota Surabaya berkumpul di Taman Flora untuk mengikuti Gebyar Wamantik (Siswa Pemantau Jentik) 2011 yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya, hari Selasa (12/10). Peserta kader Wamantik merupakan perwakilan dari masing-masing kecamatan di wilayah Kota Surabaya yang terdiri dari 4 orang siswa dan seorang guru pembimbing.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya dr. Esty Martiana Rachmie dalam sambutannya mengatakan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam melakukan pemberantasan sarang jentik nyamuk. Sebelum terbentuknya Wamantik, Surabaya telah memiliki Bumatik atau Ibu Pemantau Jentik. “Bumantik nantinya bertugas untuk mengajak anggota Dasa Wisma di daerahnya masing-masing untuk memberantas jentik nyamuk yang ada dirumahnya,” ujar dr. Esty.
Bila Bumantik dibentuk untuk memerangi jentik nyamuk dalam rumah tangga, lanjut alumnus Fakultas Kedokteran UGM ini, maka Wamantik dibentuk untuk memerangi jentik nyamuk yang ada disekolah. “Sebab ternyata banyak penularan DBD yang terjadi di sekolah,” imbuh Kadinkes.
Gebyar Wamantik 2011 yang berlangsung selama 2 hari (12-13 Oktober 2011) ini resmi dibuka oleh Walikota Surabaya Ir. Tri Rismaharini, MT. Ratusan siswa yang terlibat pun terlihat antusias mengikuti setiap kegiatan. Salah satunya adalah pemutaran film kartun mengenai DBD. Film edukasi ini bercerita mengenai bagaimana cara nyamuk Aedes aegypti sebagai pembawa virus Dengue berkembang biak dan penularannya.
Tidak hanya pemutaran film kartun, kader Wamantik juga diajak untuk lomba menggambar seputar pencegahan DBD. Dengan tim juri yang berasal dari Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Surabaya, Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan LSM (Spektra).
Gebyar Wamantik 2011 ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi, dedikasi dan loyalitas kader Wamantik dalam melakukan kegiatan pemantauan jentik di wilayah mereka masing-masing. Dengan adanya Wamantik diharapakan angka kesakitan dan kematian akibat DBD dapat ditekan.(Dot)