Puskesmas Gundih Menjadi Konsultan Toga
Surabaya, ehealth. Hari ketiga, tim dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya giliran mengunjungi Puskesmas Gundih untuk dilaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) berkaitan dengan pelaksanaan Toga (Tanaman Obat Keluarga). Sebagai Puskesmas yang menyabet juara pertama dalam Lomba Toga Tingkat Kota Surabaya yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, tentunya tak diragukan lagi sepak terjang kadernya mengenai pengetahuan seputar Toga.
Salah satu tim Monev Dinkes Kota Surabaya, Hepi Diana, STP mengatakan, atas keberhasilannya membudidayakan Toga beserta masyarakatnya yang peduli sekali akan lingkungan sekitarnya, maka rencananya tahun depan Dinkes Kota Surabaya mengamanahkan Puskesmas yang bertempat di Jl. Margodadi Surabaya ini sebagai konsultan Toga. “Kita tahu selama ini (Puskesmas) Gundih yang terbaik dari yang lainnya, jadi tahun depan tidak boleh menjadi peserta lomba Toga (lagi), tetapi sebagai konsultan Toga,” tukas Hepi.
Tim Monev menilai peran kader Toga Puskesmas Gundih masih tetap bagus dan rasa kepedulian warga terhadap Toga tetap tinggi. Faktor ini dikarenakan adanya campur tangan seluruh masyarakat yang peduli serta adanya dukungan Puskesmas yang selalu memberikan wawasan dan ilmu baru yang bermanfaat mengenai Toga.
Sepertinya, kader Toga Puskesmas Gundih tak pernah mati ide. Selalu ada saja terobosan baru dalam membuat jamu atau minuman kesehatan lainnya. Mereka selalu mempraktekkan sendiri di wilayahnya masing-masing maupun di rumah. “Saya salut disini kadernya kreatif semua,” ujarnya.
Manfaat Toga ini juga diamini oleh Maria dari Kelurahan Bubutan. Ia pun mengaku kalau sering membuat jamu sendiri di rumah. “Suami saya sering batuk ringan, untungnya saya bikin minuman dari Toga, yakni jahe, daun serai diberi pandan dan gula merah. Jadi batuknya bisa berkurang,” kata kader Toga ini mengungkapkan khasiat akan Toga.
Maria mengaku biasanya membuat sendiri maupun bersama-sama dengan warga di lingkungan RT-nya. Terkadang mereka membuat demo masak Toga dari tanaman yang ditanam di samping Balai RT.
“Sebagai ibu RT saya harus berperan untuk mencerdaskan warga saya akan wawasan kesehatan. Saya hanya bisa memberikan pengalaman kepada mereka, berkat pelatihan Toga di Puskesmas Gundih,” tukas Maria.
Demo Minuman Serbat
Sementara itu, saat pelaksanaan Monev belum dimulai, para kader maupun staf Puskesmas Gundih menggelar demo masak yang diperagakan oleh ahli Pengobatan Tradisional (Battra) Puskesmas Gundih Jimmy Arief Pryo Santoso, Amd Battra. Pria yang akrab disapa Jimmy ini membuat jamu Serbat Plus. Bahannya dari rimpang jahe, adas manis, cengkeh, kayu manis, daun pandan, serai dan gula pasir.
Menurut Jimmy, manfaat jamu serbat plus ini sangat banyak, antara lain untuk menghangatkan badan dan melancarkan sirkulasi darah. Paduan rempah-rempah di dalam serbat juga berkhasiat menyegarkan tubuh, meningkatkan stamina, mengobati pegal linu dan merangsang pengeluaran toksin dalam tubuh.(Ian)