Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Puskesmas Banyu Urip Siap Sambut JKN 2014

Puskesmas Banyu Urip Siap Sambut JKN 2014

Surabaya, eHealth. Beberapa bulan lagi akan memasuki suatu era baru dalam dunia kebijakan kesehatan, khususnya dalam bidang pembiayaan kesehatan. Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang akan dikelola Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) pada 1 januari 2014 mendatang. Untuk mengetahui kesiapan Surabaya dalam menyambut JKN, tim 

Jaga Kesehatan lansia Dengan Ramuan Herbal

Jaga Kesehatan lansia Dengan Ramuan Herbal

Surabaya, eHealth. Beragam cara dilakukan para Lansia (Lanjut Usia) untuk menjaga kesehatan dan mencegah datangnya penyakit ke dalam tubuh, salah satunya adalah melalui pengobatan herbal. Hal inilah yang menjadi ide Dinkes Kota Surabaya bersama Puskesmas Keputih untuk mensosialisasikan program Pengobatan Tradisional dengan pengobatan herbalnya dengan 

Kenali Gejala Gangguan Jiwa Sejak Dini

Kenali Gejala Gangguan Jiwa Sejak Dini

Surabaya, eHealth. Sosialisasi kesehatan jiwa bagi kader ini merupakan yang kedua di tahun 2013 ini. Kali ini sosialisasi diikuti oleh kader yang berada di kawasan Surabaya Selatan dan Surabaya bagian Utara. Sosialisasi di adakan di gedung TP PKK Surabaya, hari Kamis (27/11/2013)

sosialisasi kesehatan jiwaSosialisasi ini diadakan bertujuan untuk menjaring masyarakat yang mempunyai kelainan jiwa melalui kader. Diharapkan dengan sosialisasi ini kelainan jiwa ringan bisa segera diobati sehingga tidak menjadi gangguan jiwa berat.

Dalam sosialisasi itu hadir narasumber dr. Agustina Konginan, SpKJ, Staf Psikiatri dan Paliatif RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Ia menyampaikan materi mengenai ”Deteksi Dini Gangguan Jiwa”. Nara sumber yang kedua, dr. Yunias Setiawati, SpKJ dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Dr. Agustina menjelaskan bahwa tujuan dan manfaat deteksi dini ganguan jiwa yaitu untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman serta perhatian terhadap kondisi psikologis. Sehingga bisa menghindari dan menanggulangi akan terjadinya gangguan-gangguan jiwa (mental).

Lanjut, ia jelaskan bahwa terdapat 5 tanda gangguan jiwa pada seseorang yaitu perubahan penampilan, perubahan perilaku, perubahan mood/suasana perasaan, perubahan persepsi serta perubahan kognitif.

”Jika terdapat keluarga atau tetangga yang perilakunya berubah secara tiba-tiba, misalkan yang biasanya rapi kemudian menjadi lusuh dan tak terawat, patut dicurigai dia mengalami gangguan jiwa,” jelas dr. Agustina begitu ia disapa.

Salah satu contoh perubahan perilaku adalah bolos, pelanggaran, bermasalah dengan perawatan diri dan lingkungan menurun, menarik diri dari pergaulan (menyendiri, melamun, pandangan kosong, bicara sendiri, tiba-tiba impulsif, sering menghindar). Kinerja menurun, ketertarikan terhadap tertentu yang tak wajar, mudah tersinggung, kagetan. Pola ibadah menurun atau tidak wajar. Serta perilaku mistis (menyepi di kuburan, ke dukun).

Dalam hal ini, dr. Agustina menambahkan ada delapan kategori untuk bisa dikatakan sehat secara mental berdasarkan kriteria dari World Health Organization (WHO), yakni mudah beradaptasi, memiliki daya juang yang besar, lebih suka memberi daripada menerima, manajemen stres yang baik, suka menolong, instropeksi diri, dapat memberi solusi yang saling menguntungkan, asertif serta kasih sayang.

Diharapkan nantinya para kader ini bisa menjadi kepanjangan tangan Dinas Kesehatan untuk bisa menjaring masyarakat yang mempunyai kelima tanda tersebut untuk segera berobat dan mengatasi gangguan jiwa. (Ima)