Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Membatasi Rokok, Bukan Melarang

Membatasi Rokok, Bukan Melarang

Surabaya, eHealth. Pemda Kabupaten Bireuen melakukan studi banding ke Kota Surabaya terkait upaya pemerintahnya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dengan cara meminimalisir adanya rokok di lingkungan sekitar. Dinas Kesehatan Kota Surabaya menerima tamu dari ujung timur Indonesia yaitu Pemerintah Daerah Kabupaten Bireuen, hari Senin (2/12/2013). 

IMS Diketahui Untuk Dihindari

IMS Diketahui Untuk Dihindari

Surabaya, eHealth. Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar satu singkatan, yakni IMS? Umumnya sebagian besar orang akan langsung merujuk kepada penyakit kotor pada kelamin. Memang benar, Infeksi Menular Seksual atau IMS merupakan penyakit kelamin, karena IMS merupakan penyakit yang diakibatkan adanya hubungan seksual, 

Cegah Penularan Penyakit Dengan Cuci Tangan Pakai Sabun

Cegah Penularan Penyakit Dengan Cuci Tangan Pakai Sabun

Surabaya, eHealth. Cuci tangan terkadang menjadi hal yang sering disepelekan. Namun sebenarnya cara paling paling mudah dan murah untuk mencegah penyebaran penyakit salah satunya dengan cuci tangan. Dengan mencuci tangan yang benar, maka kita akan terhindar dari kuman dan kotoran yang ada di sela-sela jari.

gebyar cuci tanganDalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Se-Dunia yang ke-6 pada tanggal 15 Oktober 2013, Dinas Kesehatan Kota Surabaya bersama PPPKMI mengadakan kegiatan “Gebyar Cuci Tangan Pakai Sabun” dengan tema “Ayo Rek, Bareng-Bareng Cuci Tangan Gawe Sabun Ben Sehat”.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Sabtu (30/11/2013) di halaman RSUD Bhakti Darma Husada (BDH) ini diikuti oleh 1000 murid Sekolah Dasar (SD). Acara yang dikemas dengan konsep fun ini, mengajak para peserta untuk melakukan joget cuci tangan sebelum melakukan demonstrasi cara mencuci tangan yang benar.

Meski tampak sepele, masih banyak masyarakat yang belum menjadikan cuci tangan dengan sabun sebagai kebiasaan. Perlu diketahui, tangan merupakan salah satu media yang berpotensial  dalam penyebaran penyakit. Sepanjang hari tangan banyak melakukan kontak langsung dengan permukaan benda yang terkontaminasi, makanan, bahkan binatang dan kotoran.

Hal itu tentunya akan menyebabkan menumpuknya bibit penyakit pada tangan khususnya telapak tangan. Apabila tidak membiasakan cuci tangan dengan sabun, maka tubuh dapat tertular berbagai penyakit lewat sentuhan; dan tanpa disadari tangan akan menyentuh mata, hudung,mulut dengan telapak tangan.

Aktivitas seperti itu tentunya akan mengakibatkan kuman-kuman dan bakteri-bakteri yang melekat pada telapak tangan akan berpindah ke mata, mulut atau hidung dan berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit.

“Cuci tangan pakai sabun harus dijadikan sebagai budaya hidup sehat. Cuci tangan hanya membutuhkan waktu singkat, tapi membawa banyak manfaat. Sebab, dengan senantiasa menumbuhkan kebiasaan mencuci tangan akan mengurangi faktor-faktor menyebarnya kuman dan kotoran,” tegas Hario Megatsari, SKM, M.Kes selaku ketua panitia “Gebyar Cuci Tangan”. (Dot)