Jadikan Toga Sebagai Pertolongan Pertama

Surabaya, eHealth. Tanaman Obat Keluarga (Toga) merupakan warisan sejak jaman dahulu kala. Namun informasi yang diperoleh secara turun menurun acapkali menyebabkan tanaman obat yang dimaksud tidak sesuai dengan kebutuhan. Untuk itu diadakan sosialiasasi terhadap kader Toga di Puskesmas Gundih untuk menghindari kesalahan dalam pemanfaatan Toga.

Pagi itu sekitar 20 kader Toga dari Kelurahan Gundih dan Kelurahan Bubutan tampak menyimak penjelasan yang diberikan oleh narasumber. Narasumber yang terdiri dari Rachma Pantja dari Poli Obat Tradisional Indonesia (OTI) RSU Dr. Soetomo dan Dra. Suharmiati Apt.Msi dari LP4OT memberikan penjelasan seputar pemberdayaan Toga dan peran kader Toga.

“Dengan membuat Toga kita sudah bisa memenuhi kebutuhan obat keluarga untuk penyakit ringan,” ujar Rahma Pantja. Walau hanya untuk penyakit ringan, sebaiknya kader Toga paham dengan tanaman yang akan diolah sebagai bahan obat keluarga.

Toga sendiri memiliki 5 manfaat, sebagai Promotif yaitu menjaga kesehatan supaya tubuh tetap bugar, Preventif yaitu memelihara dan menjaga daya tahan tubuh saat terjadi wabah, Kuratif yaitu mengobati gangguan pada kesehatan, Paliatif yaitu mengatasi keluhan pada penderita Kanker, dan yang terakhir bermanfaat sebagai Rehabilitasi yaitu mengembalikan kondisi setelah sakit.

“Toga kadang berasal dari tanamam yang tidak diduga, misalnya dari alang-alang. Akar alang alang dapat menjadi obat peluruh kencing manis,menurunkan hipertensi, menurunkan panas dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh,” terang Rachma.

Pada kesempatan yang sama, narasumber Dra. Suharmiati Apt.Msi menjelaskan tugas utama kader Toga. “Memberdayakan pola hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga, antara lain melalui pemanfaatan Toga di lingkungan terdekat tempat tinggalnya. Sebab menanam 100 tanaman obat tidak akan berguna apabila kita tidak mengerti cara mengolah yang tepat,” tukas Suharmiati. Oleh karena itu, perlunya peran kader dalam menggerakkan partisipasi masyarakat supaya hidup bersih dan sehat, salah satunya adalah dengan pemanfaatan Toga.

“Melalui pelatihan kader Toga, diharapkan peranan kader pada kegiatan pemanfaatan Toga yang sudah berjalan dapat ditingkatkan,” harapnya. Setidaknya, imbuh Suharmiati, pemanfaatan Toga dapat menolong diri dan keluarga dalam pertolongan pertama pada penyakit. Namun, Suharmiati berpesan bahwa untuk penyakit yang lebih kronis disarankan untuk segera berobat ke dokter. (dot)