Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Jangan Paksa Bayi untuk Makan

Jangan Paksa Bayi untuk Makan

Surabaya, eHealth. Memberi makan bayi seringkali sulit karena keengganan mereka untuk makan. Berikut tips memberi makan pada bayi yang tidak mau makan. Bayi usia enam bulan ke atas sudah dapat diberikan asupan makanan selain ASI. Mulai usia tersebut, bayi bisa diberi bubur lumat, dan ketika 

Kebersihan Ponpes Dinilai Sangat Baik

Kebersihan Ponpes Dinilai Sangat Baik

Surabaya, eHealth. Lomba Pos kesehatan Pesantren atau yang lebih dikenal dengan Poskestren se-Jawa Timur tahun 2014 kembali digelar. Kota Pahlawan kembali ditantang untuk menunjukkan yang terbaik. Bagaimana kesiapan pondok pesantren terpilih dari Surabaya? Warga Surabaya patut berbangga karena salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) yang terletak 

Jadikan Tenaga Kesehatan Puskesmas Konselor PMBA

Jadikan Tenaga Kesehatan Puskesmas Konselor PMBA

Surabaya, eHealth. Tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi membuat banyak pihak terkait, terutama tenaga kesehatan, lebih waspada dan terus meningkatkan kemampuannya dalam penanganan kehamilan, persalinan, dan menyusui.

dr. Yosel (kemeja biru) dari Wahana Visi Jakarta memberikan pemaparan seputar Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) kepada peserta Kalakarya. (/dot)

Selama tiga hari berturut-turut dari tanggal 19-21 Maret 2014, Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengadakan pelatihan bertajuk Sosialisasi dan Kalakarya Program Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) bagi Tenaga Kesehatan Puskesmas se-Kota Surabaya. Tidak semua Puskesmas melainkan sebagian saja, karena pelatihan serupa telah dilaksanakan pada tahun 2013 yang telah melatih separuh tenaga kesehatan Puskesmas. Peserta yang diundang adalah nutrisionis dan petugas gizi, sebanyak 30 orang.

Fasilitator untuk pelatihan yang bertempat di UPTD Gudang Farmasi, jalan Kalirungkut, Surabaya ini adalah dari Wahana Visi (WAVI), Akademi Gizi (AKZI), dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Sesi pertama dibuka pukul 8.30 oleh dr. Yosellina dari WAVI Jakarta. Walaupun seorang dokter, tapi beliau kini memfokuskan kegiatannya pada sosialisasi program pemberian makanan bayi dan anak untuk masyarakat. Di sesi ini, para peserta pelatihan diberikan pretest terlebih dahulu untuk menguji pengetahuan peserta seputar kehamilan dan menyusui, beberapa perkenalan, harapan dan tujuan selama pelatihan, tata tertib.

Pada sesi kedua, dokter yang akrab dipanggil dr. Yosel tersebut memberi pemaparan mengapa PMBA penting. Bentuk pelatihan tidak formal seperti biasanya, namun dilakukan dalam format diskusi sambil lesehan (duduk di lantai). Peserta dibagi dalam kelompok-kelompok, dimana tiap kelompok harus berdiskusi mengenai permasalahan kehamilan dan menyusui yang diberikan. Permasalahan bervariasi, mulai dari pemberian kolostrum, perilaku selama hamil, bagaimana menangani Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) atau prematur, menangani stres pada ibu menyusui, pentingnya ASI dan PMBA, serta bermacam topik sejenis.

Pada sesi ketiga, dr. Yosel memaparkan manfaat serta kerugian tidak memberikan ASI bagi ibu. Pada sesi ini, turut hadir fasilitator dari Dinas Kesehatan yaitu dr. Denok yang menjelaskan tentang bagaimana cara menyusui dan cara payudara bekerja saat menyusui. Setiap kelompok diharapkan membuat daftar kesulitan yang dihadapi ibu yang menyebabkan berhenti menyusui untuk dipresentasikan kemudian.

Peserta tampak sangat menikmati kalakarya ini, selain sifatnya santai namun pembahasan topik dilakukan secara berbobot dan sangat memperkaya pengetahuan mereka. Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini, para peserta sanggup menjadi konselor PMBA yang baik dan dapat membantu meningkatkan pengetahuan keluarga-keluarga di sekitarnya terkait kehamilan dan menyusui. (Fns)