Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Ingin Ketahui Predikat Terakreditasi Paripurna di Puskesmas Sememi

Ingin Ketahui Predikat Terakreditasi Paripurna di Puskesmas Sememi

Surabaya, eHealth. Suatu kehormatan bagi Dinas Kesehatan Kota Surabaya dikunjungi oleh Dinas Keshatan DKI Jakarta, hari Selasa (23/02/2016). Kunjungan itu diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, drg. Febria Rahmanita dan Kepala Bidang Pengembangan SDM Kesehatan, Drg. Yohana Susie Emisa di ruang rapat lantai II, 

Gunakan Penyeimbang Timbangan yang Benar

Gunakan Penyeimbang Timbangan yang Benar

Surabaya, eHealth. Posyandu Rajawali yang berada di Wisma Lidah Kulon mengikuti lomba Posyandu Smart & Health yang di adakan oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Pada lomba kali ini Posyandu Rajawali yang dibawah binaan Puskesmas Lidah Kulon di datangi oleh juri untuk melihat langsung pelaksanaan Posyandu 

Teknik Mudah Menyusui Bayi Baru Lahir

Teknik Mudah Menyusui Bayi Baru Lahir

Surabaya, eHealth. Tidak sedikit ibu yang baru melahirkan merasa kesulitan untuk menyusui bayinya atau merasa ASI nya tidak cukup sehingga akhirnya menyerah dengan memberikan susu formula. Padalah ASI merupakan asupan nutrisi terbaik untuk bayi, terutama sejak bayi usia 6 bulan.

Beberapa Tips yang diungkapkan oleh Ahli Gizi, Ridzotullachmad Nurchakim dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Pertama : agar mudah memberikan ASI pada anak baru lahir, orang tua ayah atau ibu  sejak masa kehamilan ibunya harus paham tentang keuntungan ASI dan menyusui sendiri, kalau perlu orang tua (calon kakek dan nenek) harus pula tahu, sehingga sama-sama mengerti hal itu penting. Kepahaman itu akan menumbuhkan sebuah komitmen awal.

Kedua : tidak jarang ga berhasil memberikan ASI karena memilih fasilitas kesehatan (faskes) yang salah darat persalinan. Untuk itu langkah kedua adalah survei lebih dahulu dan pilih faskes yang mendukung ASI.

Ketiga : harus diketahui bahwa keberhasilan atau upaya IMD, akan menjadi jembatan awal keberhasilan menyusui di saat pertama.

Keempat : harus dimengerti bahwa ASI tidak keluar pada hari pertama, bisa jadi hari ketiga baru ASI persalinan baru keluar. Namun proses belajar menyusui harus terus dilakukan. Harus dimengerti bahwa anak baru lahir tidak minum ASI dengan lancar, di tiga hari pertamanya tidak mengapa, dihari tersebut kolustrum juga sudah di dapat.

Kelima : ibu harus melakukan proses menyusui dengan teknik yang benar yaitu dengan posisi dan perlekatan yang benar. Beberapa teknik perlekatan yang perlu diperhatikan yaitu posisi, karena jika posisi dan pelekatannya tidak benar akan membuat bayi sulit untuk mengeluarkan ASI meski produksi ASI melimpah.

Posisi yang baik yaitu kepala dan badan bayi dalam garis lurus, bayi dipeluk dekat dengan badan ibu, seluruh badan bayi ditopang, bayi mendekat ke payudara, hidung berhadapan dengan puting.

Keenam : jika sangat terpaksa ada pemberian susu formula pada awal bayi lahir, jangan diberikan dengan dot berikan dengan sendok atau alat lain yang mendukung.

Pemberian ASI sangat dianjurkan karena ASI adalah makanan terbaik bayi. ”ASI adalah ”cairan hidup” didalam ASI terdapat sistem kekebalan tubuh yang bekerja agar bayi terhindar dari kesakitan,” ungkap Edo begitu ia disapa.

Lanjut ia katakan bahwa jumlah komposisi gizi pada ASI sangat berbeda dengan susu formula. ASI mengandung komposisi yang pas buat bayi seperti kualitas protein, lemak, sangat sesuai dengan kebutuhan bayi. ”Walau dengan berbagai teknologi, susu formula diupaya komposisinya mirip ASI, tidak akan sama,” terangnya. (Ima)