Cegah Stroke dengan Jus Belimbing Kurma

Surabaya, eHealth. Pusat Pengembangan Toga Kutisari terus berupaya untuk mensosialisasikan Taman Obat Keluarga (Toga) sebagai media alternatif pengobatan maupun pencegahan penyakit kepada masyarakat. Kali ini, para warga dan kader di wilayah kerja Puskesmas Jeruk, Morokrembangan, Tambak Rejo, Tenggilis, dan Siwalankerto hadir di pusat Pengembangan Toga Kutisari untuk mendapakan ilmu seputar pengobatan traditional dan budidaya penanaman Toga, hari Rabu, (13/08/2014).

Kegiatan Demo Toga ini dihadiri oleh 40 kader Toga dengan didampingi oleh beberapa petugas Battra Puskesmas di wilayah Surabaya Jeruk, Morokrembangan, Tambak Rejo, Tenggilis dan Siwalankerto.
Pada Demo Toga kali ini para instruktur Batra memberikan resep jus belimbing kurma. Bahan-bahannya dari buah kurma, belimbing matang, air dan sirup melon, bila perlu ditambahkan es batu secukupnya. Cara membuatnya pun cukup sederhana. Hanya dengan mencampurkan kurma, belimbing dan air, kemudian blender hingga halus. Jus belimbing kurma siap di minum.
Selain menyegarkan, khasiat kurma ini adalah untuk menguatkan sel-sel usus dan membantu melancarkan saluran kencing, mencegah stroke, memelihara kelembaban dan kejelian mata karena mengandung vitamin A. Selain itu kurma juga mengandung salisilat sebagai obat pengurang rasa sakit dan demam.
Sedangkan khasiat belimbing yakni sebagai penangkal radikal bebas, membantu mengatasi hipertensi, menjaga daya tahan tubuh, mencegah penyakit diabetes, mencegah kanker, mencegah penyakit jantung dan stroke, melancarkan buang air kecil, menurunkan kadar kolesterol, mengobati sariawan dan gusi berdarah, menurunkan demam.
Selain jus belimbing kurma, para instruktur juga memberikan resep wedang jahe kayu manis. Bahannya dari jahe yang sudah di-geprak, serai yang sudah dimemarkan, gula aren, kayu manis, air dan madu. Ramuan ini berkhasiat untuk melawan sel kanker, mencegah diabetes, sebagai antibiotik, sebagai obat maag, mengatasi keracunan dan mengatasi nyeri haid.
Pada Demo Toga kali ini juga, Rahmad Utomo, instruktur Batra dari Puskesmas Sememi memberikan pengenalan Toga dan budidayanya. Dijelaskan olehnya bahwa Toga bisa mempunyai pengertian Taman Obat Keluarga dan Tanaman Obat Keluarga. Toga bermanfaat sebagai pemeliharaan kesehatan, pengobatan, pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Lanjut ia katakan, fungsi Toga yaitu memperbaiki gizi, pelestarian alam, penghijauan, pemerataan pendapatan, keindahan dan penyaluran hobi dan olahraga. Dari tumbuhan Toga itu ada berbagai macam yang dipergunakan seperti rimpang, daun, akar dan batangnya. Seperti hal nya tanaman rempah yang dipergunakan adalah rimpangnya, kunyit, jahe, temulawak, kencur.
Namun budidaya tanaman Toga juga harus diperhatikan, mulai dari pemeliharaannya dan pengendalian hamanya. Pemeliharaannya dengan cara penyiangan, penyiraman dan pemupukan. Sedangkan pengendalian hama dengan cara pengendalian mekanik yaitu dengan mengambil atau mematikan hama dengan tangan secara langsung (mengambil dan membakar bagian tanaman yang terserang penyakit agar tidak tertular pada bagian tanaman yang lain).
Untuk memperbanyak dan budidaya tanaman Toga di Surabaya, Pusat Pengembangan Toga Kutisari memberikan berbagai bibit tanaman Toga kepada para kader untuk dikembangkan di wilayahnya dan diperbanyak sendiri. Sehingga masyarakat sekitarnya bisa merasakan khasiat dari tanaman Toga. (Ima)