Lakukan Sweeping Untuk Temukan Balita yang Belum Diimunisasi DPT

Surabaya, eHealth. Menanggapi Surat Edaran Gubernur Jawa Timur No: 440/14954/031/2011 Perihal Penanggulangan KLB Difteri di Jawa Timur, Dinas Kesehatan Kota Surabaya melalui Puskesmasnya bergerak cepat untuk menanggulangi penyakit Difteri. Salah satunya adalah Puskesmas Tambak Rejo  yang memberikan pemahaman mengenai Difteri ke masyarakat dan pelaksanaan imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) melalui Posyandu Mandiri XIV Kelurahan Simokerto, Kecamatan Simokerto, Surabaya, hari Senin (10/10).

Menurut Kepala Puskesmas Tambak Rejo, dr. Rr. Endah Yudiantini Masyhur, MM, sebenarnya penyuluhan ke masyarakat mengenai penyakit yang disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae ini sudah dilakukan saat kegiatan rutin semacam Posyandu dan tidak hanya saat adanya KLB seperti sekarang ini. Namun, pelaksanaan pencegahan penyakit Difteri kali ini dilaksanakan lebih intens agar masyarakat lebih sadar dan waspada mengenai gejala dan dampak yang ditimbulkan akibat Difteri.

Dengan adanya status KLB Difteri, Puskesmas yang beralamatkan di Jl. Ngaglik No. 97 Surabaya ini langsung melakukan pendataan melalui sweeping dengan kunjungan dari rumah ke rumah. “Dari kunjungan itu, kita melihat apakah ada anak yang sudah diimunisasi (DPT, Red) atau belum,” ujar dr. Endah.

Jadi, tambahnya, jika ada Balita yang belum diimunisasi DPT, maka petugas Puskesmas yang melaksanakan sweeping langsung mendata dan memberikan imunisasi anak tersebut. Ia mengatakan, seluruh karyawan di Puskesmas Tambak Rejo ia kerahkan untuk melaksanakan sweeping di tiga kelurahan di wilayah kerja Puskesmasnya. Tiga kelurahan tersebut yakni Kelurahan Simokerto, Tambak Rejo, dan Kelurahan Kapasan.

“Kita adakan jadwal untuk sweeping ke tiga kelurahan tersebut. Petugas dibagi (untuk melaksanakan sweeping) setelah jam pelayanan Puskesmas. Namun ada satu dua petugas yang mulai pagi sudah melaksanakan pendataan,” ujar dokter yang memimpin Puskesmas Tambak Rejo sejak tahun 1999 ini.

Selain melakukan sweeping berupa kunjungan ke rumah, Puskesmas Tambak Rejo juga melakukan penyuluhan mengenai bahaya ke masyarakat. “Hampir semua wilayah kita lakukan penyuluhan, baik di tingkat RT, RW, maupun Posyandu.”

Sekedar diketahui, Puskesmas Tambak Rejo memiliki 60 Posyandu yang tersebar di tiga kelurahan. Di Posyandu Mandiri XIV sendiri, total terdapat 73 Balita. “Saat ini ada 40 Balita yang datang ke Posyandu (Mandiri XIV) dan hanya satu yang di vaksin DPT, sedangkan Balita yang lain divaksin selain DPT,” ujar dr. Endah. Hal ini dikarenakan banyak Balita yang telah mendapatkan imunisasi DPT pada pelaksanaan Posyandu sebelumnya.

Salah satu Balita yang diberi imunisasi DPT adalah Ricky Rafael, bayi yang berusia 2,5 bulan ini. Menurut Lilies (28) ibu dari Rafael ini menuturkan memang sudah jadwalnya buah hatinya mendapatkan imunisasi DPT. Ia pun mengaku rutin setiap satu bulan membawa Rafael ke Posyandu Mandiri XIV untuk memantau perkembangan anak keduanya ini. “Saat ini Rafael sudah mendapatkan imunisasi BCG dan DPT,” ujar Lilies saat ditemui tim eHealth seusai mengimunisasikan anaknya tersebut.(And)