Daun Sambung Nyawa untuk Atasi Hipertensi

Surabaya, eHealth. Puskesmas Medokan Ayu menjadi Puskesmas keempat yang menjadi jujugan tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Toga Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Dalam Monev ini, Puskesmas Medokan Ayu mengawali dengan demo masak yang dihadiri 20 kader Toga Puskesmas Medokan Ayu. Yang berbeda, demo masak yang biasanya dibawakan oleh ahli Pengobatan Tradisional (Battra) Puskesmas Medokan Ayu, Eva Nilla Krisna Antari, Amd. Battra, kini dibawakan oleh ibu Danu Sunarto (56) yang memasak tumis ginseng dan daun sambung nyawa.

“Daun sambung nyawa berfungsi menurunkan Hipertensi, Diabetes dan Kolesterol,” kata Eva sambil mendampingi Ibu Danu memasak. Daun ini juga sebaiknya tidak terlalu banyak dikonsumsi, cukup lima sampai enam lembar, sebab kalau terlalu banyak dikonsumsi bisa menimbulkan gejala pusing.

Ia mengatakan, daun sambung nyawa dan tumis ginseng yang menyehatkan badan ini sangat lezat dimakan dengan nasi jagung dan urap-urap, ditambah dengan es cincau hitam untuk menetralisir rasa pedas.

Salah satu tim Monev Toga, Eri Susanti, SKM, dari Staf Bidang Pemberdayaan SDM Kesehatan Dinkes Kota Surabaya mengatakan bahwa hasil Monev di Puskesmas yang beralamat di Jl. Medokan Asri Utara IV/31 ini tetap menunjukkan hasil positif. “Semua kader kini memiliki Toga sendiri di rumah masing-masing,” katanya. Ia menambahkan, sebelum adanya lomba Toga yang dihelat Dinkes Kota Surabaya pada bulan Juli lalu, mereka tidak cukup yakin untuk menanam Toga sendiri di rumah. Namun kini warga sekitar merasakan manfaat Toga bagi keseharian mereka.

Para kader juga secara rutin mengadakan demo masak Toga setiap minggunya di Puskesmas Medokan Ayu, sehingga mereka rutin mendapatkan resep-resep makanan dan minuman tradisional baru.

Ibu Danu sendiri mengatakan, resep tumis ginseng yang beliau masak muncul secara spontan saja. Wanita bercucu 6 ini sudah lebih dari sepuluh tahun menekuni Toga.

“Kebiasaan mengkonsumsi Toga juga saya tularkan ke cucu-cucu saya,” katanya. “Sehingga sedari kecil mereka sudah memiliki wawasan akan obat-obatan tradisional dan tidak serta-merta mengandalkan Rumah Sakit jika memiliki keluhan kesehatan.”(Fns)