IMS Diketahui Untuk Dihindari
Surabaya, eHealth. Apa yang ada di benak Anda ketika mendengar satu singkatan, yakni IMS? Umumnya sebagian besar orang akan langsung merujuk kepada penyakit kotor pada kelamin. Memang benar, Infeksi Menular Seksual atau IMS merupakan penyakit kelamin, karena IMS merupakan penyakit yang diakibatkan adanya hubungan seksual, baik melalui seks vaginal (melalui vagina), anal (melalui dubur), ataupun oral (melalui mulut). Namun dapat pula terjadi melalui cara transmisi lain. Berikut artikel IMS selengkapnya.
Apa Itu IMS?
Walaupun IMS dikenal sebagai penyakit kelamin, namun bukan berarti penyakit tersebut hanya dapat terjadi dan terlihat akibatnya pada alat kelamin. Tanda-tanda IMS dapat juga terlihat di mata, tenggorokan, mulut, saluran pencernaan, hati, bahkan otak, dan organ tubuh lainnya. Seperti contohnya adalah HIV/AIDS, alat kelamin terlihat sehat, namun gejala penurunan kekebalan tubuh dapat terlihat di beberapa organ tubuh penderita HIV/AIDS, dan singkat kata orang tersebut telah membawa bibit penyakit IMS yang akan sangat mudah ditularkan melalui hubungan seks yang tidak aman.
Dahulu jenis penyakit ini terdiri dari 5 jenis IMS yakni gonore (kencing nanah), sifilis (raja singa), ulkus mole, limfogranuloma inguinale (bungkul) dan granuloma inguinale. Namun, dengan semakin majunya zaman dan teknologi kedokteran, penelitian pun berkembang, di akhir abad 20-an ditemukan bahwa ketika sepasang orang melakukan hubungan seksual, dapat terjadi infeksi lebih dari 20 kuman. Sehingga muncullah istilah Penyakit Menular Seksual (PMS), dan kemudian diistilahkan IMS karena kumpulan penyakit tersebut adalah akibat dari infeksi. Setelah terinfeksi penyakit tersebut, gejala tidak langsung terlihat, terdapat tenggang waktu, yang disebut masa tunas. Masa tunas ini bervariasi sesuai dengan jenis IMS. Namun ada beberapa jenis IMS yang tidak menimbulkan gejala (asimptomatik).
BAHAYA IMS
- Menyebabkan kemandulan
- Menyebabkan komplikasi penyakit
- Dapat merusak penglihatan, otak dan hati
- Dapat menyebabkan Kanker Leher Rahim
- Dapat menular pada bayi
- Rentan terhadap HIV
- IMS tertentu dapat menyebabkan kematian
CARA PENULARAN IMS
Seperti yang telah diungkapkan di atas, IMS dapat dengan mudah menular melalui hubungan seksual, terutama pada pasangan yang telah terinfeksi IMS sebelumnya. Selain itu IMS menular melalui transfusi darah yang telah terinfeksi, menggunakan jarum suntik bersama, atau benda tajam lainnya ke bagian tubuh untuk menggunakan obat atau membuat tato. Serta dari ibu hamil yang telah terinfeksi IMS kepada anak yang dikandungnya.
IMS TIDAK MENULAR MELALUI
- Duduk disamping orang yang terkena IMS
- Menggunakan WC Umum
- Menggunakan kolam renang umum
- Memegang gagang pintu
- Salaman
- Bersin-bersin
- Keringat
CARA MENCEGAH IMS
A: Abstince yaitu menghindari hubungan seksual dengan pasangan yang terkena IMS. Disarankan tidak melakukan hubungan seks dengan pasangan yang sedang menjalani penyembuhan IMS
B: Be faithful, setialah pada pasangannya,
C: Condom yang merupakan anjuran untuk memakai kondom pada hubungan seksual berisiko.
Selain itu pula, diharapkan untuk:
- Mencegah masuknya darah yang belum diperiksa kebersihannya
- Berhati-hati dalam menangani segala hal yang tercemar darah segar
- Mencegah pemakaian alat tembus kulit, seperti jarum suntik tidak steril, alat tato yang bergantian, alat tindik, dan alat tajam lainnya yang biasa dipakai bergantian dan menembus kulit.
- Bersihkan alat reproduksi, sehingga dapat meminimalisir penularan dan infeksi lainnya akibat kotoran pada alat reporduksi.
APABILA MENDERITA IMS
Apabila terdapat gejala-gejala (seperti tertera pada jenis-jenis IMS dibawah) yang dirasakan dan mengarah pada infeksi IMS, Anda dianjurkan untuk:
- Konsultasi ke dokter. IMS harus segera diobati sebelum menulari orang lain dan sebelum menjalar ke stadium selanjutnya. Jangan diobati sendiri, beberapa orang masih mengkonsumsi antibiotik secara rutin untuk menghindari IMS, padahal minum antibiotik secara rutin tidak dapat menyembuhkan IMS, tetapi malah membuat kuman penyebab IMS kebal terhadap metode pengobatan yang diberikan.
- Tidak melakukan hubungan seks selama pengobatan IMS
- Jawab pertanyaan dokter dengan jujur sehingga dokter dapat menentukan obat yang tepat sesuai dengan jenis IMS yang diderita
Jenis-Jenis IMS
- Gonore
- Klamidia
- Sifilis
- Cankroid
- Limfogranuloma Venerum
- Infeksi Trikomona
- Herpes Genitalis
- Kutil Kelamin
- Granuloma Inguinale
- Hepatitis
- HIV/AIDS
Gonore (Kencing Nanah, Uretris Spesifik, GO)
Jenis IMS :Dapat diobati
Epidemiologi : Disebabkan oleh kuman neisseria gonorrhea. Menyerang laki-laki maupun perempuan, terutama kelompok dewasa muda di seluruh dunia. Pasien yang tidak diobati selama berbulan-bulan bisa menulari orang lain. Umumnya orang yang terkena Gonore juga terkena Klamidia secara bersamaan.
Masa Tunas : Gonore akan menimbulkan gejala umum atau khusus setelah terinfeksi selama 2-7 hari
Gejala Umum : Nyeri, gatal, panas saat kencing.
Gejala Khusus : Pada laki-laki dan perempuan gejala ini bisa tanpa gejala, namun umumnya baik perempuan maupun laki-laki gejala yang umum terjadi adalah tampak cairan berupa nanah kental pada kemaluan, atau ada perasaan tidak enak ketika pembuangan air kecil. Bila melakukan seks anal maka akan keluar cairan yang sama dari dubur. Jika melakukan oral seks (melalui mulut) maka Gonore akan menginfeksi kerongkongan.
Infeksi kronis yang umum terjadi dari Gonore ini adalah kemandulan. Bayi yang baru lahir dan terinfeksi Gonore akan menunjukkan gejala seperti: mata merah dan bengkak. Dalam kurun waktu 1-5 hari setelah kelahiran, mata itu akan mengeluarkan cairan yang kental. Apabila tidak ditindak lanjuti, maka akan terjadi kebutaan pada si bayi.
Jenis tes: melakukan pemeriksaan nanah dengan pemeriksaan gramstrain atau dengan cara pembiakan.
Klamidia (chlamidya, uretris non-gonore, uretris non-spesifik atau UNS)
Jenis IMS :Dapat diobati
Epidemiologi : Penyakit kelamin Klamidia 35% hingga 50% diperkirakan disebabkan oleh chlamydia trachomatis. Penularan terjadi lewat senggama. Sama halnya dengan Gonore, penyakit ini bisa menyerang laki-laki dan perempuan semua usia, terutama dewasa muda.
Masa Tunas : 1 – 5 minggu
Gejala Umum : Nyeri saat kencing
Gejala Khusus : Tidak jauh dari gejala dan tanda akibat Gonore, Klamidia juga menimbulkan nyeri dan bila berkelanjutan akan mengeluarkan cairan lendir dan bening dari kemaluan, terasa gatal berwarna kuning atau kehijauan dan bau. Pada perempuan penyakit ini bisa menyebabkan radang leher rahim mucopurulent. Infeksi Klamidia yang berkelanjutan dapat menyebabkan penyakit peradangan leher rahim kronis dan kemandulan, seperti halnya Gonore. Infeksi mata mungkin terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi Klamidia. Apabila melakukan seks oral tanpa Kondom maka Klamidia pun menginfeksi kerongkongan.
Jenis Tes : Pemeriksaan cairan atau lendir.
Sifilis (Raja Singa)
Jenis IMS : Dapat diobati
Epidemiologi : Disebabkan oleh Treponema palladium, yaitu sebuah bakteri yang berbentuk spiral atau disebut dengan spirochete. Menyerang usia 20-35 tahun, lebih lazim di perkotaan. Dilaporkan bahwa jumlah kasus Sifilis meningkat di Negara industry dihubungkan dengan penggunaan Narkoba dan pelacuran. Penularan terjadi melalui kontak langsung antara luka di kulit yang bernanah atau membengkak dengan selaput lendir atau dengan cairan tubuh seperti air mani, darah, dan cairan vagina selama melakukan senggama. Sedangkan, untuk penularan melalui oral seks dapat terjadi jika pada mulut orang yang berkontak dengan genitalia terdapat sobekan luka sehingga virus dan bakteri dapat masuk ke dalamnya.
Transfusi darah pada donor yang berada dalam tahap awal infeksi Sifilis dapat menyebabkan penularan. Selain itu ibu yang hamil dan terinfeksi Sifilis pun dapat menulari bayi yang dikandungnya. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab terjadinya kematian bayi saat dilahirkan di daerah endermis.
Masa Tunas : 1-4 Minggu
Gejala Umum : Bintil-bintil berair seperti cacar disertai timbulnya luka yang tidak terasa nyeri di sekitar kelamin yang dikenal sebagai chancre. Umumnya di tempat hubungan pertama kali terjadi (penis, leher rahim, dubur, dinding belakang kerongkongan/faring). Biasanya sembuh tanpa diobati, tetapi bakteri sifilis tetap ada dalam tubuh.
Gejala Khusus : Setelah beberapa waktu, kuman kemudian memasuki darah, dalam waktu 1-3 bulan muncul tahap kedua. Pada tahap ini ditandai dengan munculnya ruam yang menyebar pada kulit, termasuk pada telapak tangan dan kaki, selain itu dapat juga terjadi pembengkakan kelenjar; pasien mungkin mengalami gejala serupa flu. Setelah masa laten selama 5-20 tahun dengan sedikit atau tanpa gejala, Sifilis pada stadium lanjut dapat merusak organ tubuh termasuk jantung dan mata yang mungkin dapat mengakibatkan kebutaan dan demensia. Selain itu Sifilis juga menyerang susunan saraf pusat atau sistem kardiovaskular, yang bisa menyebabkan kelumpuhan dan kematian muda. Pengobatan yang baku untuk sifilis awal adalah suntikan penisilin benzatin satu kali.
Jenis Tes : Tes serologi dari darah atau cairan serebrospinal
Cankroid (Ulkus mole)
Jenis IMS : Dapat diobati
Epidemiologi : Disebabkan oleh sebuah bakteri bernama Haemophilus ducreyi. Lebih sering terjadi pada laki-laki. Sangat lazim terjadi di daerah tropis dan sub-tropis di dunia. Luka Cankroid sangat menular.
Masa Tunas: 1-5 hari setelah tertular
Gejala Umum : ditandai dengan pembengkakan yang sakit dari kelenjar setempat
Gejala Khusus : ditandai dengan luka yang bernanah atau memborok yang akut dan sakit di bagian kelamin, biasanya satu luka dan diameternya berukuran kurang dari 1 cm. Pada perempuan umumnya Cankroid terjadi tanpa gejala.
Limfogranuloma Venerum (LGV)
Epidemiologi : Disebabkan oleh jenis Chlamydia trachomatis yang berbeda dari jenis yang menyebabkan peradangan saluran kencing dan leher rahim. Terjadi di seluruh dunia tapi lebih umum terjadi di daerah tropis dan sub-tropis. Tidak didiagnosis pada perempuan. Namun demikian, hal ini mungkin disebabkan oleh tingginya tingkat infeksi tanpa gejala pada perempuan.
Masa Tunas : 5-30 hari setelah penularan pertama
Gejala Umum : luka kecil yang tidak sakit di daerah kemaluan yang biasanya tidak diperhatikan.
Gejala Khusus : luka kecil yang tidak sakit itu diikuti oleh pembengkakan yang menyakitkan dan parah dari kelenjar dan jaringan-jaringan di sekitarnya.
Infeksi Trikomona (Trikomoniasis vaginalis)
Jenis IMS : dapat diobati
Epidemiologi : Infeksi ini disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis. Terjadi di seluruh dunia, terutama pada perempuan berusia 16-35 tahun.
Gejala Umum : infeksi umum yang terjadi terus menerus di saluran kencing perempuan
Gejala Khusus : Infeksi ini dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, nyeri saat buang air kecil, dan peradangan padqa vagina sehingga mengeluarkan banyak cairan vagina berwarna kuning dan berbau tidak enak, tetapi umumnya tidak menimbulkan komplikasi yang berat. Dalam skala kecil biasanya menunjukkan gejala berupa peradangan saluran kencing, tetapi umumnya tidak memiliki gejala. Pengobatan bakunya adalah dengan metronidazol oral.
Herpes Genitalis (Herpes)
Jenis IMS : tidak dapat diobati
Epidemiologi : Umumnya disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2). Antibodi tipe 2 ini ditemukan 20-90 persen pada orang dewasa. Keluasan herpes sangat berhubungan dengan usia pertama kali bersenggama serta jumlah pasangan seks selama hidup. Infeksi pertama biasanya terjadi pada masa remaja atau segera setelah dimulainya kegiatan seks. Pengulangan infeksi adalah hal yang biasa. Melahirkan lewat vagina pada perempuan hamil dengan infeksi aktif di kemaluan (terutama yang primer), memiliki risiko tinggi menyebabkan infeksi yang parah pada anak yang baru dilahirkan tersebut.
Masa Tunas : 2-30 hari sesudah bersenggama
Gejala Umum : Badan lemas, nyeri sendi pada daerah terinfeksi, demam. Gejala lain yang umum adalah bintil-bintil kecil berisi cairan yang terasa sakit, di alat kelamin/dubur atau mulut.
Gejala Khusus : Bintil-bintil akan timbul selama 1-3 minggu, dan kemudian menghilang. Beberapa waktu kemudian bintil-bintil akan muncul dan hilang secara berulang. Sebelum bintil-bintil muncul alat kelamin akan terasa gatal atau panas. Pada waktu bintil-bintil tersebut muncul maka kemungkinan besar orang tersebut mengalami gejala seperti flu.
Walaupun infeksi herpes di kemaluan tidak bisa diobati, perkembangan klinisnya bisa dikurangi dengan pengobatan. Penanganan stress dan dan gizi juga telah dibuktikan sebagai hal yang penting dalam usaha mengurangi dampak herpes di kemaluan, dan kemungkinan muncul kembali.
Jenis Tes : Tes darah
Kutil Kelamin (Kutil anogenital, Jengger ayam)
Jenis IMS : tidak dapat diobati
Epidemiologi : Infeksi ini disebabkan oleh virus papilloma pada manusia. Kutil-kutil ini ditemukan di daerah kemaluan dan/atau di sekitar dubur. Seperti halnya jenis IMS lainnya, infeksi ini dihubungkan dengan meningkatnya resiko infeksi HIV.
Gejala Umum : Timbul kutil pada daerah yang terinfeksi
Gejala Khusus : dalam kasus lanjut kutil ini akan bergerombol seperti jengger ayam di daerah kemaluan dan daerah anus.
Jenis Tes : Pemeriksaan jaringan dan tes darah
Granuloma Inguinale (Donovanosis)
Epidemiologi : Infeksi diperkirakan disebabkan oleh Donovania granulomatis. Infeksi ini biasanya jarang terjadi di Negara-negara industry, tetapi menjadi endemik di Negara tropis dan sub-tropis (terutama di India bagian selatan, Papua Nugini, Afrika tengah, timur dan selatan, Negara-negara Karibia, Amerika selatan, dan Australia tengah dan utara).
Gejala Umum : luka kecil di kulit di bagian kemaluan
Gejala Khusus : luka yang umumnya terjadi tersebut kemudian menyebar dan membentuk sebuah massa granulomatous (benjolan-benjolan kecil) yang bisa menyebabkan kerusakan berat pada organ-organ kemaluan. Infeksi ini biasanya kebal terhadap pengobatan.
Hepatitis
Jenis IMS : Tidak dapat diobati
Masa Tunas : 6-7 minggu
Gejala Umum : Badan lemas, kurang gairah dan terkadang demam
Gejala Khusus : Pada kasus kelanjutan, tampak kulit selaput mata berwarna kuning. Hepatitis dapat merusak fungsi hati. Sedangkan apabila melakukan oral seks, Hepatitis A menular melalui anilingus karena virusnya terdapat dalam feces, Hepatitis B dan Hepatitis C menular karena kontak dengan cairan seksual dan darah penderita. Hepatitis B dapat menyebabkan kematian. Walau Hepatitis tidak dapat diobati, ada hepatitis jenis tertentu yang dapat dicegah dengan imunisasi.
HIV/AIDS
Jenis IMS : Tidak dapat diobati
Masa Tunas : 3-11 tahun
Gejala Umum : Virus walaupun sudah ada di dalam darah tidak menunjukkan gejala sama sekali
Gejala Khusus : Cairan yang berpotensial mengandung virus HIV adalah darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Sedangkan cairan yang tidak berpotensi untuk menularkan virus HIV adalah cairan keringat, air liur, air mata dan lain-lain. Gejala tidak terlihat walau telah terjangkit virus, bahkan alat kelamin masih terlihat sehat. HIV/AIDS ini sangat berbahaya dan mematikan, karena menyerang sistem kekebalan tubuh manusia.
Gejala yang ditimbulkan pun sangat kompleks, yang sulit dibedakan dengan penderita kanker stadium lanjut. Namun, umumnya gejala yang ditimbulkan akibat HIV/AIDS adalah demam, keringat malam, sakit kepala, kemerahan di ketiak, paha atau leher, mencret yang terus menerus, penurunan berat badan secara cepat, batuk, dengan atau tanpa darah, dan bintik ungu kebiruan pada kulit.
Penularan HIV selama seks oral juga terjadi seperti pada penularan Hepatitis B dan C, yaitu melalui kontak dengan cairan penderita seperti semen, cairan vagina, dan darah. Resiko ini diperbesar karena adanya luka, sobekan, radang, atau ulcus pada mulut atau kerongkongan.
Berbagai sebab akibat dari hubungan seks tentu saja bermuara pada kebersihan dan kepedulian seseorang akan kesehatan alat reproduksinya. Termasuk permasalahan IMS seperti yang telah tertera di atas. Namun, dengan berkembangnya zaman dan keadaan masyarakat, bukan hanya kesehatan yang menjadi prioritas utama, tetapi juga kesetiaan terhadap pasangan.
Sehingga perlu diperhatikan juga apabila kita akan melakukan hubungan seksual, ada baiknya memeriksakan diri terlebih dahulu, atau pun mengetahui dengan betul keadaan pasangan Anda melalui diagnosis. Karena seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa beberapa jenis IMS tidak menunjukkan gejalanya. Sehingga bukan berarti orang dengan penampilan bersih dan rapi memiliki kemungkinan besar tidak memiliki IMS daripada orang dengan penampilan acak-acakan. Bukan dari penampilan penilaiannya. Namun dari kepedulian kita terhadap kesehatan kita, dan terhadap kelanjutan generasi Anda selanjutnya. (fie)