Tingkatkan Kesehatan Balita Melalui Lomba

Surabaya, eHealth. “Ayo adek, bisa tidak melepas kaos kakinya?” tanya tim juri lomba Balita Sehat kepada Maulana Ahmad Ashabi, Balita yang baru berusia 2 tahun ini sembari menunjuk kaos kaki yang dikenakan oleh Abi, panggilan Maulana.  Dengan malu-malu Abi berusaha melepas kaos kaki yang dikenakannya.  Bu Panca, ibunda yang turut mendampingi Abi inipun tak henti-hentinya menyemangati buah hatinya untuk melaksanakan apa yang diperintahkan tim juri. “Pinter…. Anak hebat yaa..” puji tim juri saat Abi berhasil melepas semua kaos kakinya.

Memang, saat ini Abi bersama ratusan Balita lainnya tengah mengikuti lomba Balita Sehat yang diselenggarakan oleh Puskesmas Banyu Urip, hari Jumat (22/7). Lomba ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Anak Nasional sekaligus sebagai bagian dari acara pembukaan Poli Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK) Puskesmas Banyu Urip yang bertemakan “Pertumbuhan dan Perkembangan Anak yang Optimal Merupakan Investasi Bangsa.”

Selain lomba Balita sehat, Puskesmas yang telah menyandang sertifikasi ISO 9001:2008 ini pun menggelar berbagai macam games untuk Balita, seperti lomba balap merangkak dan lomba gosok gigi.

Dalam lomba kali ini, tidak hanya Balita saja yang berlaga untuk mendapatkan hadiah. Orang tua Balita pun tidak ketinggalan mengikuti bemacam-macam games menarik seputar tumbuh kembang Balita, seperti games adu cepat memasang diapers (popok bayi) ke anaknya. Yang menarik, terdapat satu-satunya ayah Balita yang turut mengikuti games ini diantara dominasi kaum wanita. Tak ayal, Roy, nama sang ayah tersebut menjadi bahan gojlokan oleh sesama peserta. Namun, Roy pun cukup yakin mampu mematahkan dominasi kaum hawa dalam urusan memasang popok bayi tercepat. Alhasil, ia mampu menjadi pemenang kedua dan applaus dari pengunjung pun khusus disematkan padanya.

Saat ditemui tim eHealth disela-sela acara berlangsung, Kepala Puskesmas Banyu Urip dr. Tenny Septania menjelaskan bahwa tujuan lomba ini diadakan yakni untuk memberikan apresiasi kepada Balita sehat, selain itu juga untuk meningkatkan motivasi warga di wilayah kerja Puskesmas Banyu Urip untuk berlomba-lomba mencetak generasi yang sehat serta memberikan wawasan kepada orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.

Lalu, lanjut dokter yang juga mantan Kepala Dinas Kabupaten Berau Kalimantan Timur ini , dalam lomba ini terbagi menjadi dua kategori, yakni Kategori A untuk kelompok usia 6 – 24 bulan, dan Kategori B untuk kelompuk usia 25 – 60 bulan. “Jadi kita bedakan jenis lombanya berdasarkan usia tadi,” tukas dr. Tenny.

“Untuk tim jurinya sendiri, kita libatkan dari internal Puskesmas yang terdiri dari dokter, bidan, serta ahli gizi. Jadi, tim juri ini memang berkompeten di bidang tumbuh kembang Balita,” imbuhnya.

Sedangkan untuk indikator penilaian, ia pun membagi indikator tersebut menjadi dua, yakni penilaian pada Balita dan pada orang tua Balitanya itu sendiri. Untuk penilaian pada Balita antara lain rutinitas ke Posyandu berdasarkan catatan pada KMS (Kartu Menuju Sehat), status gizi dan kesehatan Balita, perkembangan Balita, dan juga imunisasi pada Balita. Untuk orang tua Balita antara lain tingkat pengetahuan ibu tentang pola asuh dan perawatan ibu pada Balitanya serta KB yang digunakan para ibu.

“Indikator (yang digunakan, red) ini kita merujuk pada indikator yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya, jadi bukan asal indikator yang kita keluarkan, namun sudah menjadi standar dari Dinkes Kota Surabaya,” tutur dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang ini.

Adanya pelaksanaan lomba yang dihelat oleh Puskesmas  yang beralamat di Jl. Banyu Urip Kidul VI/8 Surabaya ini memang mendapatkan apresiasi yang luas dari warganya, salah satunya adalah ibu Elsyin (32) yang langsung menyertakan dua buah hatinya untuk ikut lomba Balita Sehat. Elsyin merasa senang karena selain baru pertama kali mengikuti lomba semacam ini, ia juga dapat mengetahui sejauh mana perkembangan anak-anaknya karena dalam lomba ini juga dites mengenai kecakapan, daya tangkap serta tes motorik anaknya. “Saya harap akan ada lomba lagi di tahun mendatang,” ujar ibu dari Nayla Lovely yang berumur 25 bulan ini seraya tersenyum.(And)