Tetap Ceria Meski Gagal Tembus Final Gobak Sodor

Tetap Ceria Meski Gagal Tembus Final Gobak Sodor

Surabaya, eHealth. “Nanti dimulai dari (kaki) kanan dulu ya, yang bareng, yang kompak,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, drg. Febria Rachmanita kepada rekan satu tim nya yang juga sama-sama Kepala SKPD di instansi lain di Pemerintah Kota Surabaya saat mengambil ancang-ancang memulai lomba balap bakiak beregu di halaman Balai Kota Surabaya. Meski lawannya adalah kaum adam semua, tak menyurutkan niat mereka untuk mundur dari arena perlombaan.

FOTO 1
SEMANGAT: Kadinkes drg. Febria Rachmanita (baju putih) bersama tim nya tak gentar melawan dominasi kaum lelaki saat lomba bakiak beregu untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-70. /And

Memang, hari Jumat pagi (14/08/2015), suasana di halaman gedung yang menjadi kantor Wali Kota Surabaya ini berubah menjadi arena perlombaan untuk memeriahkan peringatan 70 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Beragam lomba yang digelar Pemkot melalui Dinas Pemuda dan Olahraga dipersiapkan untuk ratusan pegawai SKPD di lingkungan Pemkot Surabaya, seperti lomba balap bakiak beregu, lomba memasak dan menghias nasi goring untuk bapak-bapak, balap karung, makan kerupuk, hingga gobak sodor.

Wali Kota Surabaya, DR. HC. Ir. Tri Rismaharini, MT pun ikut larut dalam suasana lomba antar SKPD ini. Orang nomor satu di jajaran Pemkot Surabaya ini unjuk kebolehan menyanyi juga bermain bakiak beregu. Tak ayal suasana Balai Kota semakin meriah dan penuh gelak tawa.

FOTO 2
KENA DEH: Aldiza (baju biru) dari tim Dinkes Kota Surabaya berusaha menghindari sergapan tim lawan saat lomba gobak sodor di halaman Balai Kota Surabaya, hari Jumat (14/08/2015). /And

Karyawan Dinas Kesehatan Kota Surabaya juga turut meramaikan gelaran lomba ini. Semua jenis perlombaan pun diikuti. Seperti gobak sodor yang menurunkan satu tim. Keseruan dalam permainan yang berasal dari kata “Go Back To The Door” ini sangat terasa. Masing-masing tim memiliki supporter fanatik tersendiri. Tidak terkecuali dari Dinkes Kota Surabaya.

Jenis permainan ini mengutamakan kekompakan tim yang terdiri dari empat orang. Alur permainannya pun cukup mudah, namun sangat sulit mempraktikannya apabila tidak ada kekompakan dalam satu tim, yakni peserta yang mendapat giliran bermain harus “mencuri” poin dengan cara masuk ke “kamar” tim lawan yang dijaga. Apabila melewati tiga “kamar” dan lolos dari sentuhan tim lawan yang berjaga, maka peserta tersebut berhak mendapatkan satu poin.

Nah, jika satu peserta saja yang “tersentuh” oleh tim lawan, maka satu tim kalah dan bergantian untuk berjaga. Begitu seterusnya hingga peluit yang ditiup wasit berbunyi tanda berakhirnya pertandingan.

Tim Dinkes Kota Surabaya berhasil menembus babak semifinal setelah menyingkirkan tim lawan dari SKPD lainnya. Namun sayang, langkah menuju ke final terhenti setelah takluk di hadapan tim Badan Kepegawaian Daerah (BKD) yng saat itu memang bermain cukup solid sehingga mampu menambah poin lebih banyak dibandingkan tim Dinkes.

Meski kalah, wajah keceriaan tetap terpancar dari tim Dinkes Kota Surabaya karena sudah turut berpartisipasi dalam kegiatan yang rutin digelar setahun sekali ini. Semoga di tahun depan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. (And)