Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.
Surabaya, eHealth. Raut wajah Kepala Puskesmas Sememi dr. Lolita Riamawati tidak bisa menyembunyikan raut gembira sekaligus bangga. Beberapa kali senyuman tersungging dari bibirnya saat menyapa rekan sejawat yang mengucapkan selamat kepadanya. Meski cuaca Surabaya yang semakin panas tak menyurutkan dr. Lolita untuk mengabadikan diri bersama …
Surabaya, eHealth. Kota Surabaya mendapatkan dua nominasi dalam Pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2014. Yakni nominasi dokter (medis) diwakili oleh Puskesmas Sememi dan perawat (paramedis) diwakili Puskesmas Peneleh. Dr. Lolita Riamawati dari Puskesmas Sememi terpilih sebagai nominasi dokter (Medis). Inovasi dr. …
Surabaya, eHealth. Aan Nurdiyanto merupakan sosok yang sangat peduli terhadap tumbuh kembang remaja yang berada di wilayah kerja Puskesmas Peneleh. Peran pentingnya terhadap peran tumbuh kembang remaja dalam kegiatan-kegiatan sosial di Puskesmas Peneleh tempatnya mengabdi membuat pria kelahiran tahun 1979 ini terpilih mewakili Kota Surabaya dalam lomba Tenaga Kesehatan (Nakes) Teladan Tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2014 untuk kategori paramedis.
Tim Juri Lomba Nakes Teladan Tingkat Provinsi Jatim tahun 2014 mengunjungi posko Kapasari Youth Center (KYC) yang diprakarsai oleh Aan Nurdiyanto. (/dot)
Perwakilan Kota Surabaya dalam Lomba Nakes Teladan Se-Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 berasal dari Puskesmas Peneleh, yaitu Aan Nurdiyanto, A.Md.Kep. Aan adalah perawat yang berfokus pada penanganan remaja di lingkungan sekitar Puskesmas Peneleh, maka presentasinya di depan para juri yang memberikan penilaian pada hari Kamis (8/5) dengan judul “Peran Perawat dalam Penanganan Remaja dengan Kehamilan Tidak Diinginkan di Puskesmas Peneleh.”
Pria dengan dua orang putra ini selain sebagai perawat di Poli Umum Puskesmas Peneleh, juga memberikan pengobatan luka, penyuluhan individu dan konseling masalah kesehatan remaja. Ia juga menjadi Koordinator Promosi Kesehatan, Wakil ketua kegiatan Puskesmas, dan inisiator/inovator dan pelaksana pengembangan program Posyandu Remaja Kapasari Youth Center (KYC) yang masuk dalam program Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR).
Di depan para juri, Aan menjelaskan berbagai permasalahan di PKPR yaitu kenakalan remaja, Infeksi Menular Seksual, dan Kehamilan Tanpa Direncanakan (KTD). Aan juga rutin mengadakan sosialisasi penyuluhan Kesehatan Reproduksi (Kespro) remaja di sekolah-sekolah.
Juri pun bertandang ke ruang pertemuan KYC yang bertempat di Puskesmas Pembantu (Pustu) Kapasari. Mereka melihat-lihat pencatatan, menanyai beberapa pengurus KYC perihal acara dan inovasi yang sudah dilakukan, dan bagaimana peran KYC dalam menangani permasalahan di kalangan remaja seperti masalah sekolah dan lawan jenis.(Fns)