Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Inovasi Pengendalian IMS dan HIV-AIDS Masuk Kelima Besar Tingkat Jatim

Inovasi Pengendalian IMS dan HIV-AIDS Masuk Kelima Besar Tingkat Jatim

Surabaya, eHealth. Kota Surabaya mendapatkan dua nominasi dalam Pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2014. Yakni nominasi dokter (medis) diwakili oleh Puskesmas Sememi dan perawat (paramedis) diwakili Puskesmas Peneleh. Dr. Lolita Riamawati dari Puskesmas Sememi terpilih sebagai nominasi dokter (Medis). Inovasi dr. 

Aan, Perawat Puskesmas yang Peduli Akan Tumbuh Kembang Remaja

Aan, Perawat Puskesmas yang Peduli Akan Tumbuh Kembang Remaja

Surabaya, eHealth. Aan Nurdiyanto merupakan sosok yang sangat peduli terhadap tumbuh kembang remaja yang berada di wilayah kerja Puskesmas Peneleh. Peran pentingnya terhadap peran tumbuh kembang remaja dalam kegiatan-kegiatan sosial di Puskesmas Peneleh tempatnya mengabdi membuat pria kelahiran tahun 1979 ini terpilih mewakili Kota Surabaya 

Berdayakan Masyarakat untuk Hidup Sehat Mandiri

Berdayakan Masyarakat untuk Hidup Sehat Mandiri

Surabaya, eHealth. Setelah melewati berbagai proses seleksi, dari mulai tahap tes tulis dan tes presentasi tenaga kesehatan (Nakes) teladan, kini tiba saatnya para Nakes dikunjungi oleh dewan juri ke lokasi mereka bekerja. Kunjungan itu bertujuan untuk melihat langsung kegiatan para Nakes dalam memberdayakan masyarakat.

Saefuddin Zuhri (kanan batik hijau) menyimak pertanyaan para juri. (/ian)
Saefuddin Zuhri (kanan batik hijau) menyimak pertanyaan para juri. (/ian)
Para Nakes yang dikunjungi yaitu Nakes Bombang Sariawan, petugas Gizi dari Puskesmas Sidotopo, Saefudin Zuhri, Perawat dari Puskesmas Sidotopo, Aan Nurdiyanto, perawat dari Puskesmas Peneleh, dr. Nurul laila petugas medis dari Puskesmas Dupak, Denik Setyawati bidan dari Puskesmas Sawahan, serta Lisdayantie, petugas Gizi dari Puskesmas Sawahan.

Kunjungan berikutnya adalah Subadriyah, Sanitarian dari Puskesmas Kebonsari, Supriyadi petugas Gizi dari Puskesmas Kebonsari, drg. Prasukma Yogawati, petugas medis dari Puskesmas Pucang Sewu, Fonnyta H, Promkes dari Puskesmas Pucang Sewu, Dwi Hariyono Sanitarian dari Puskesmas Balongsari dan yang terakhir yakni dr. Lolita Riamawati, petugas medis dari Puskesmas Sememi.

Dalam pemberdayaan masyarakat para Nakes dituntut menjadikan masyarakat mandiri dengan berupaya agar perorangan memiliki kesadaran, kemampuan dan melayani diri sendiri untuk hidup sehat.

Kunjungan lokasi tidak hanya dilakukan di tempat kerjanya (Puskesmas) saja tetapi kunjungan juga dilakukan di rumah Nakes Teladan. Tujuannya untuk melihat apakah para nakes tersebut sudah mengaplikasikan hidup sehat kepada keluarganya.

Kunjungan itu untuk menilai beberapa komponen penilaian yaitu sebagai penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai tenaga pemberdayaan masyarak, sebagai pemberi pelayanan kesehatan strata pertama, sebagai pegawai puskesmas, sebagai tenaga kesehatan professional, sebagai anggota masyarakat.

Dari komponen penilaian masing-masing unsur itu dinilai dan dijumlahkan, kemudian dicari nilai rata-ratanya. Nilai dari masing-masing unsur yang dinilai dijumlahkan untuk memperoleh nilai tertinggi. Nilai tertinggi yang kan mewakili Kab/Kota untuk maju ke tingkat Provinsi. (Ima)