Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Gaungkan Surabaya Bebas DBD Melalui Gebyar PSN

Gaungkan Surabaya Bebas DBD Melalui Gebyar PSN

Surabaya, eHealth. Upaya pencegahan terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue terus digalakkan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Untuk kali ketiga di tahun 2015 ini, Pemkot Surabaya melalui Dinas Kesehatan kembali menyelenggarakan Apel Gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang dilaksanakan hari Jumat (17/04/2015). Apel Gebyar PSN yang dipusatkan 

Laksanakan PSN Untuk Cegah Penyebaran Penyakit DBD

Laksanakan PSN Untuk Cegah Penyebaran Penyakit DBD

Surabaya, eHealth. Musim penghujan masih belum berakhir, tingkat kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terus dilakukan oleh seluruh warga kota Surabaya. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Surabaya kembali menggelar gebyar Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) yang bertempat di lapangan parkir kawasan wisata Sunan Ampel, 

Galakkan Kerja Bakti Untuk Berantas Jentik Nyamuk

Galakkan Kerja Bakti Untuk Berantas Jentik Nyamuk

Surabaya, eHealth. Banyak cara dilakukan untuk menekan penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), salah satunya yakni melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Oleh karena itu, Pemerintah Kota Surabaya di awal tahun 2014 ini mencanangkan gebyar PSN dengan melibatkan seluruh unsure masyarakat.

Gebyar PSN 2014 Dinkes Kota Surabaya
Wali Kota Surabaya, Ir. Tri Rismaharini, MT ketika memimpin apel Gebyar PSN 2014. (/ian)

Gebyar PSN diawali dengan apel pagi yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya, Ir. Tri Rismaharini, MT yang bertempat di halaman kantor Kecamatan Tandes. Apel ini diikuti peserta dari berbagai elemen masyarakat, seperti pegawai Puskesmas, kecamatan, kelurahan, LKMK, kader Bumantik (Ibu Pemantau Jentik), kader Wamantik (Siswa Pemantau Jentik), hingga tokoh masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Tandes.

Dalam pidatonya, Wali Kota Surabaya menekankan pentingnya kerjasama antar elemen masyarakat dalam memberantas penyakit DBD melalui PSN. Karena jika hanya segelintir orang saja yang melakukan PSN, maka tidak ada artinya. Karena nyamuk yang berkembang biak bisa terbang menjangkau hingga 100 meter. “Percuma kalau satu dua orang yang bersih, tapi lingkungan sekitarnya tidak bersih, maka nyamuk tetap akan berkembang biak,” tukas Risma.

Tidak hanya itu saja, orang nomor satu di jajaran Pemkot Surabaya ini juga mengingatkan bahwa fogging (pengasapan) bukanlah solusi terbaik untuk memberantas nyamuk. Fogging hanya akan membuat nyamuk lebih kebal terhadap bahan kimia yang terkandung di dalam cairan fogging tersebut. “Satu-satunya cara yang terbaik adalah dengan PSN yang dilakukan secara bersama-sama, sehingga hasil yang didapat akan maksimal.”

Periksa Jentik Nyamuk Ke Rumah Warga

Seusai apel, Tri Rismaharini bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya drg. Febria Rachmanita serta jajaran dari Kecamatan Tandes langsung bergerak menuju ke kawasan Manukan Kulon, tepatnya di RW 10 kelurahan Manukan Kulon untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan. Berbekal senter, bersama Bumantik Puskesmas Manukan Kulon, Risma mengecek satu persatu penampungan air yang ada di rumah warga di daerah tersebut.

Gebyar PSN 2014 Dinkes Kota Surabaya
Wali Kota Surabaya, Ir. Tri Rismaharini, MT blusukan kerumah warga untuk memeriksa jentik nyamuk. (/Ian)

Alhasil dalam pemeriksaan tersebut, banyak ditemukan jentik nyamuk yang bersarang di bak-bak penampungan air milik warga. Ia langsung memerintahkan untuk membuang air tersebut ke warga yang bersangkutan. “Wes gapopo banyune dibuak yo buk.. Timbangane kenek Demam Berdarah. Iki loh akeh jentike, (sudah tidak apa-apa ya bu airnya dibuang, daripada kena (penyakit) Demam Berdarah. Ini banyak jentik nyamuknya, Red),” nasihat Wali Kota ke warga dalam bahasa Suroboyoan.

Tidak hanya itu saja, sangkar burung hingga ayam milik warga pun tak luput dari pemeriksaan Wali Kota. Sembari menyusuri jalan kecil, tak henti-hentinya Risma mengajak warga yang didominasi oleh penduduk musiman ini untuk melakukan gerakan PSN.

Dengan adanya gebyar PSN ini, diharapkan kasus Demam Berdarah Dengue yang terjadi di Surabaya dapat dicegah, terutama saat musim penghujan seperti ini melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan rutin memberantas sarang nyamuk. (And)