Puskesmas Pertama yang Berkonsep Rumah Panggung
Surabaya, eHealth. Puskesmas Jeruk, satu dari lima Puskesmas di Kota Surabaya yang tahun ini melaksanakan audit eksternal ISO 9001:2008. Setelah melaksanakan pendampingan ISO hampir tiga bulan lamanya, maka hari Senin (10/10), Puskesmas yang terletak di Jl. Raya Menganti Jeruk No. 277A Surabaya ini menjalani initial Audit Eksternal ISO 9001:2008 oleh Badan Sertifikasi WQA (Worldwide Quality Assurance).
Empat auditor dari WQA, yakni dr. Harry Parathon, SpOG (K), dr. Dzulkifli Mahmud, M.Kes, Anthony, dan Didik. Empat orang auditor inilah yang nantinya akan mengaudit secara keseluruhan Puskesmas Jeruk.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, dr. Esty Martiana Rachmie saat open meeting audit eksternal ISO 9001:2008 berpesan agar aktifitas-aktifitas yang nantinya distandarisasi tidak hanya berhenti sampai di ISO saja. Begitu pula, dr. Dzulkifli yang terus mengingatkan tentang prinsip utama ISO, yakni “Menulis apa yang dikerjakan, dan kerjakan apa yang ditulis.”
Selain audit ke Puskesmas, dr. Dzulkifli juga mengaudit Posyandu Lansia sebagai bagian dari Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Jeruk. Kali ini Posyandu Teratai I yang bertempat di Balai RW I Kelurahan Jeruk, Kecamatan Lakarsantri menjadi tempat untuk dilaksanakan audit eksternal baik Pedoman Kerja maupun Instruksi Kerja (PK/IK) Posyandu Teratai I.
Sebanyak 150 Lansia berkumpul di Posyandu Teratai I ini, dimana dr. Dzulkifli terkesan dengan teknik absensi para Lansia yang menggunakan cap jari, bukan tanda tangan seperti pada umumnya, yang mana hal ini dapat mempermudah para Lansia.
Setelah dilaksanakan audit ke seluruh ruangan Puskesmas, mulai dari Poli Umum, Poli Gigi, hingga Laboratorium Puskesmas, maka dilaksanakan close meeting untuk mengetahui apakah Puskesmas yang terletak di ujung barat Kota Surabaya ini layak untuk mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 ini.
Seluruh karyawan Puskesmas Jeruk berkumpul untuk mendengarkan paparan dari empat auditor WQA saat close meeting. Tidak ketinggalan pula beberapa perwakilan dari Puskesmas lain yang juga akan menjalani audit ISO 9001:2008 seperti Puskesmas Gunung Anyar dan Peneleh hadir untuk memberikan dukungan dan juga untuk menimba ilmu. Selain itu, Camat Lakarsantri H. Minun Latif, Muspika, Koramil, dan perwakilan kader Posyandu juga turut memberikan semangat kepada Puskesmas Jeruk.
Saat close meeting, dr. Dzulkifli memberikan satu temuan minor terkait dengan kesenjangan kontrol terhadap sampah medis. Selain itu, dr. Harry juga memberikan satu temuan minor terkait pengendalian limbah medis yang dibuang sembarangan. “Temuan ini memang temuan minor, namun mendekati major, sebab sangat berbahaya bagi warga jika misalnya ada bekas pengambilan darah yang mengandung HIV ataupun Hepatitis C,” ujar dr. Harry mengingatkan.
Namun disamping dua temuan minor, tim auditor juga mengagumi bentuk bangunan Puskesmas Jeruk yang tidak ditemukan pada wilayah lain di Surabaya, yakni konsep rumah panggung. “Namun jangan lupa memperbaiki tepi tangga yang hanya ditempeli lakban dan memperbaiki kabel-kabel yang disambung secara sembarangan di halaman Puskesmas,” kat dr. Dzulkifli mewanti-wanti.
Karena tim auditor menemukan dua temuan minor dan tidak ada temuan major (temuan yang bersifat fatal), maka dengan ini tim auditor memberikan sertifikasi ISO 9001:2008 kepada Puskesmas Jeruk dan ini sebagai Puskesmas ke 21 di Kota Surabaya yang menyandang sertifikasi internasional ISO 9001:2008.(Fns)