PERTEMUAN PENINGKATAN KAPASITAS KLINIK DAN DOKTER PRAKTEK MANDIRI TERKAIT LAYANAN TBC

PERTEMUAN PENINGKATAN KAPASITAS KLINIK DAN DOKTER PRAKTEK MANDIRI TERKAIT LAYANAN TBC

#DulurSehatSby, Tuberkulosis masih menjadi permasalahan kesehatan di lndonesia. Khususnya Surabaya, penanggulan TBC terus digencarkan oleh Dinas Kesehatan  Kota Surabaya melalui kegiatan Pertemuan Peningkatan Kapasitas Klinik dan Dokter Praktek Mandiri Terkait Layanan TBC yang digelar pada selama dua hari , Rabu, (29/06) dan kamis esok hari di Hotel Santika Gubeng.

Pertemuan yang dihadiri oleh Dokter Praktek Mandiri dan Klinik Kesehatan yang ada di Kota Surabaya di buka resmi oleh dr. Sri Setyani, M.Kes selaku Kepala Bidang P2P ( Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit ) Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Dalam sambutannya, beliau mengatakan penanggulangan TBC di Indonesia khususnya di Surabaya dapat berhasil jika dikerjakan bersama-sama oleh jajaran lintas sektor, pemerintah pusat dan daerah serta dukungan masyarakat sesuai strategi nasional penanggulangan TBC 2020 -2024.

Seperti halnya,  klinik dan Dokter praktek mandiri (DPM) sebagai ( FKTP) Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama)  turut terlibat menjadi ujung tombak penemuan terduga dan kasus TBC di masyarakat Kota Surabaya.

Nantinya, pasien yang berobat tidak dipungut biaya. Dan disini,  Dokter praktek mandiri atau klinik kesehatan tugasnya mengumpulkan sampel dari pasien yang mereka periksa dan terduga mengidap TBC.  Lalu, Sampel tersebut dikirim ke Puskesmas, Laboratorium atau Rumah Sakit yang di wilayah masing-masing yang  memiliki  alat TCM ( Tes Cepat Molekuler ) untuk mendiagnosa penyakit TBC..

Alat TCM  sendiri sudah tersedia di 19 Puskemas, 2 Laboratorium dan 8 Rumah Sakit yang ada di Kota Surabaya.

Dinkes Kota Surabaya berharap dengan adanya kontribusi dari  klinik kesehatan dan dokter praktek mandiri,  yang diawali dengan penemuan kasus, dalam memberikan pelayanan dan pengobatan kepada pasien, maka kasus TBC  d Kota  Surabaya  bisa cepat ditemukan dan di obati hingga tuntas, sehingga target eliminasi TBC di tahun 2030 segera terealisasi.

Dalam pertemuan ini ada pemberian materi dari Dinas Kesehatan Provinsi Jatim. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia cabang jawa timur, BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan Prov Jatim, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia juga Dinkes Kota Surabaya.

#sehatsurabayaku