Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Pertahankan ISO Dengan Satu Minor

Pertahankan ISO Dengan Satu Minor

Surabaya, eHealth. Terletak di pusat kota Surabaya, Puskesmas Ketabang membalik semua prediksi bahwa Puskesmas identik dengan pelayanan seadanya. Semenjak mendapat sertifikasi ISO 9001:2008, jumlah masyarakat yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan semakin bertambah. Pada hari Kamis (9/6), Puskesmas yang berdiri sejak tahun 1985 ini kembali 

Mother Class Inspirasi Aceh Kunjungi Surabaya

Mother Class Inspirasi Aceh Kunjungi Surabaya

Surabaya, eHealth. Wahana Visi Indonesia (WAVI) Daerah Istimewa Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan Dinas Kesehatan Kota Aceh Besar serta Dinas Kesehatan Aceh Barat hari Rabu (8/6) berkunjung ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya (Dinkes) dan Puskesmas Peneleh untuk mengetahui secara langsung pelaksanaan Program Mother Class yang 

Kreatif Olah barang Bekas Jadi Benda Seni Berharga

Kreatif Olah barang Bekas Jadi Benda Seni Berharga

 Surabaya, eHealth. Setelah bulan April dan Mei memasuki masa peninjauan, kini di awal bulan Juni babak penyisihan Lomba Posyandu Smart & Healthy Tahun 2011 kembali dilanjutkan. Kali ini, Posyandu Bougenville 1 RT 7/RW 7 Kelurahan Simolawang, Kecamatan Simokerto yang dinilai oleh tim juri.

Dalam penilaian kali ini, yang patut diacungi jempol dari Posyandu Bougenville 1 yakni meski terletak di kawasan padat penduduk yang mayoritas sebagai pendatang, namun tidak satupun ditemukan Balita yang mengalami gizi buruk. Faktor ini disebabkan beragam upaya yang dilakukan para kader Posyandu yang setia memberikan penyuluhan dan pendampingan, baik itu secara langsung di Posyandu maupun dari rumah ke rumah.

Tidak hanya berhenti di sini saja, kader Posyandu Bougenville juga ingin menunjukkan bahwa Posyandunya pantas untuk mendapatkan juara. Mereka terus menciptakan inovasi dan kreasi seperti penanaman Toga, pengolahan bahan bekas menjadi barang yang memiliki nilai seni yang berupa handycraft. Kerajinan ini seperti vas bunga, tas, dan lain-lain. Selain itu juga membina PAUD sebagai aktivitas sehari-hari sampai membuat PMT yang enak dan sehat agar merangsang ibu-ibu untuk datang ke Posyandu.

Keantusiasan warga Lebak, khususnya yang berada di RT 1, 2, dan 3 dalam Lomba Posyandu Smart & Healthy sangat tinggi dengan hadir langsung dalam penilaian ini. Proses penjurian Lomba Posyandu ini meliputi kelengkapan dan ketelitian kader dalam mengelola administrasi, bagaimana pengetahuan para kader mengenai cara menimbang serta menangani Balita yang mengalami penurunan berat badan. “Disini kader akan dilihat cara penanaganan yang benar ketika ada Balita dengan BGM,” tukas pembina Posyandu Bougenville 1 Retno Amborowati.

Ia mengaku awalnya sulit untuk menggerakkan warga agar memeriksakan Balitanya ke Posyandu. Kader Posyandu yang lain Lusidawati menambahkan bahwa dulu para suami masih cenderung tidak percaya pada penanganan Posyandu. Ibu paruh baya ini bersama kader yang lain pun tetap gigih memperjuangkan keberadaan Posyandunya. “Daripada berobat di swasta, mending Balitanya dibawa ke Posyandu, sudah sehat murah lagi,” tukas Lusidawati seraya tersenyum.(Ian)