Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.
Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia 2024, Dinas Kesehatan Kota Surabaya melalui Puskesmas Kedungdoro Surabaya menggelar kegiatan istimewa berupa long march parade budaya di sepanjang Jalan Raya Darmo dengan tema “Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa.” Acara yang diadakan pada Minggu pagi ini, (01/12/2024) …
1 Desember Hari AIDS Sedunia 2024 mengusung tema global “Take the rights path” dan tema nasional “Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa”, yang mengajak kita semua untuk menempatkan hak-hak ODHIV (Orang dengan HIV) sebagai pusat dari seluruh upaya penanggulangan HIV. Peringatan ini menjadi momentum …
#DulurSehatSby Dinas Kesehatan Kota Surabaya berkolaborasi dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mengadakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengetahuan tentang Higiene Sanitasi bagi Penjamah Makanan. Pelatihan ini diadakan pada 3-4 Oktober 2024 di Gedung Rektorat Kampus 2 UNESA Lidah Wetan.
dr. Kartika Sri Redjeki, M. Kes. selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Surabaya mengatakan dalam sambutannya “Setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan ini, peserta diharapkan memperoleh sertifikasi halal serta pengetahuan praktis tentang higiene dan sanitasi bagi penjamah makanan”. Wanita yang akrab disapa Bu Tika itupun juga menegaskan bahwa, tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada para peserta (pelaku usaha) mengenai pentingnya kebersihan, kehalalan, dan keamanan pangan bagi penjamah makanan (food handler).
Pelatihan ini diikuti oleh 100 peserta dari usaha Tempat Pengelolaan Pangan (TPP), seperti restoran, hotel, instalasi gizi rumah sakit, hingga sentra kuliner dan kantin di wilayah Surabaya. Peserta dibekali pengetahuan praktis mengenai penyakit bawaan makanan dan kontaminan yang dapat membahayakan kesehatan, serta bagaimana cara mengelola dapur dan peralatan dengan benar sesuai standar yang ditetapkan.
Salah satu materi yang dibahas adalah penerapan sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) yang disampaikan oleh Lembaga Sertifikasi Usaha National Hospitality Certification. HACCP merupakan sebuah sistem yang bertujuan untuk memastikan keselamatan konsumen dalam mengonsumsi makanan, mulai dari penanganan alat pendingin, proses memasak, hingga quality control (pengendalian mutu). Selain itu, peserta juga mendapatkan pemahaman mengenai pengendalian hama, seperti lalat dan tikus yang sering kali menjadi masalah di dapur pengelola makanan panen300.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya menekankan agar Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) menerapkan prinsip-prinsip higiene sanitasi untuk menjaga kebersihan dan keamanan pangan. Mereka juga harus memastikan bahwa regulasi yang berlaku bisa diikuti, termasuk tata letak dapur yang tepat dan penggunaan bahan tambahan pangan yang aman, sebagaimana disampaikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Surabaya.
Dinas Kesehatan Kota Surabaya berharap pelatihan ini membantu para pengelola makanan meningkatkan standar layanan dan produk makanan yang mereka sediakan, sehingga keamanan pangan dapat terjaga dengan optimal.