Dokter Puskesmas Harus Mampu Berikan Insulin bagi Penderita Diabetes Mellitus

Surabaya, eHealth. Persatuan Dokter Umum Dinas Kesehatan Kota Surabaya (Perdudikes) menunjukkan peran sertanya dalam penanganan masalah kesehatan di Kota Surabaya. Agenda tahun ini, antara lain, melatih para dokter di Puskesmas untuk “mandiri” dalam mengobati pasien Diabetes Mellitus dan tidak bergantung pada Rumah Sakit.

Acara tahunan para dokter umum di lingkungan Pemerintahan Kota Surabaya yang dihelat untuk keempat kalinya kali ini mengambil tema “Penanganan Terkini Diabetes Mellitus dan Penyakit Jantung Koroner.” Perdudikes sendiri saat ini memiliki 235 orang anggota yang tersebar di 58 Puskesmas di Surabaya dan Dinkes Kota Surabaya.

Kadinkes dr. Esty Martiana Rachmie menyatakan bahwa kegiatan ini bersifat pilot project. “Puskesmas yang diberikan workshop mengenai pemberian insulin adalah Puskesmas dengan tingkat penderita Diabetes tertinggi untuk setiap bagian Kota Surabaya,” katanya. “Untuk implementasi di seluruh Puskesmas, kita lihat dulu perkembangan (pilot project, Red) ini.”

“Sekadar info, ada Puskesmas pilot project untuk pemakaian antibiotik nasional. Hasilnya akan menjadi poin untuk penerapannya bagi 10 Puskesmas,” lanjutnya.

Penanganan terkini Diabetes Mellitus (DM), menurut Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. MSc. Sp.PD, K-EMD dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya, didasari oleh tumbuhnya epidemi di seluruh dunia yang mencatat adanya 246 juta penderita DM. “Diperkirakan akan menjadi 380 juta di tahun 2025,” ungkapnya. Dari 246 juta tersebut, mayoritas penderita berumur lebih dari 65 tahun.

Dalam presentasinya, dipaparkan bahwa tujuan pelaksanaan pengobatan DM jangka pendek adalah menghilangkan keluhan dan tanda DM, mempertahankan rasa nyaman, dan mencapai target pengendalian gula darah (Perkeni, 2011).

“DM bersifat epidemik,” tutur manajer Divisi Metabolisme Endokrinologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya ini. “Tindakan pencegahan DM dan deteksi dini sangat penting bagi populasi yang berisiko.”

Selain presentasi mengenai DM, hadir pula Dr. Donny Hendrasto, SpJP, FIHA dari RSU Haji Surabaya yang membagikan materi tentang penanganan penyakit jantung koroner. Misalnya langkah-langkah penanganan oleh dokter di Puskesmas dan instruksi-instruksi untuk perawatan.

Setelah makan siang, diadakan workshop pemberian insulin untuk para dokter dari 10 Puskesmas terpilih. Hal ini bertujuan agar dokter Puskesmas tidak langsung merujuk pasien penderita DM ke Rumah Sakit, melainkan dapat melakukan tindakan pemberian insulin secara langsung.(Fns)