Kegiatan Sosial untuk Masa Depan Anak Indonesia
Surabaya, eHealth. Suasana Taman Flora atau Kebun Bibit yang berlokasi di Jl. Manyar, hari Minggu (10/7) ini tampak lebih semarak dengan kehadiran ratusan anak-anak. Mereka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2011 yang diprakarsai oleh yayasan Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Provinsi Jawa Timur dengan mengadakan berbagai lomba untuk anak-anak bertema “Anak Indonesia yang Sehat, Kreatif dan Berakhlak Mulia.”
Dengan diikuti lebih dari 400 anak-anak dari 18 Panti Asuhan yang tersebar di Kota Surabaya ini, mereka berpartisipasi dalam lomba-lomba yang diadakan, yakni lomba menghias dan melukis caping, lomba deklamasi, dan berbagai pentas seni. Tidak hanya anak-anak Panti Asuhan saja yang larut dalam kegembiraan ini, namun juga anak-anak dari berbagai Sekolah Luar Biasa (SLB), anak jalanan, hingga anak-anak lain pada umumnya.
Salah satu penampilan yang cukup membuat hati berdesir saat siswa SLB Karya Mulia membawakan karya seni tari yang membuktikan bahwa meski memiliki keterbatasan fisik, tetapi mereka tidak akan pernah terhambat dalam berkreasi.
Ketua Umum BK3S Provinsi Jawa Timur Tjuk K Sukiadi menegaskan, tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk meningkatkan kepedulian, kesadaran dan peran aktif stakeholders serta masyarakat dalam bidang kesehatan, pemenuhan hak-hak anak, pemberian layanan pendidikan, dan gizi serta pencegahan kekerasan pada anak.
Ia juga menyampaikan kebanggaannya dengan banyaknya relawan dalam bidang sosial, ditambah predikat yayasan BK3S Provinsi Jawa Timur yang ternyata mampu menjadi yayasan mandiri di Indonesia. “Acara ini akan membantu anak-anak untuk mengekspresikan kemampuan dan kreatifitas mereka dengan seni dan budaya,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Tjuk juga mengumumkan berdirinya Ikatan Relawan Sosial Indonesia (IRSI), yang bertujuan untuk menggalang para relawan agar bergandengan tangan menanggulangi masalah-masalah sosial di negeri ini.
Sehubungan dengan tumbuh kembang anak, Ketua TP PKK Kota Surabaya Dyah Katarina, S.Psi menyatakan kebanggaannya bahwa PKK di Surabaya telah memiliki 825 Pos PAUD, terbanyak di Indonesia, yang didirikan di Balai-balai RW, di mana satu RW memiliki 50 atau 60 anak.
“Dikalikan saja, sudah berapa anak yang terselamatkan di masa-masa emas pertumbuhan manusia,” tutur Dyah bersemangat.
Sementara itu, Paito, Ketua Panitia acara peringatan ini mengemukakan pendapatnya tentang fasilitas bagi para penyandang cacat di Kota Surabaya. “Seharusnya pemerintah lebih memperhatikan fasilitas yang harus ada di tempat-tempat umum atau kantor-kantor pemerintah khusus bagi penyandang cacat,” kata lulusan Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (Unipdu) Jombang lulusan 1986 ini.
Diharapkan, lanjut Paito, adanya acara ini dapat membantu membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya tumbuh kembang anak, dimana anak harus diberikan ruang sebebas-bebasnya untuk berkreasi dan berkembang, agar pada masa dewasanya kelak akan menjadi pribadi yang sehat, kreatif dan berakhlak mulia. (Fns)