Keberhasilan Pertahankan Mutu Puskesmas
Surabaya, eHealth. Pada hari Selasa (24/5), suasana Puskesmas Balongsari tampak meriah. Hal ini disebabkan oleh hadirnya tim auditor sertifikasi ISO dari World Quality Assurance (WQA) yang akan melakukan surveilans audit kepada Puskesmas yang beralamat di Jl. Balongsari Tama 1 Surabaya ini.
Usai Open Meeting yang turut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya dr. Esty Martiana Rachmie dilaksanakan, tim auditor WQA yang terdiri dari dr. Harry Parathon, Sp.OG(K), dr. Dzulkifli Machmud, M.Kes, M.Si dan Dodi Irawan bersiap melakukan audit di seluruh ruangan dan unit dari Puskesmas yang dikepalai oleh dr. Sri Hawati tersebut. Ketua tim auditor dr. Harry Parathon Sp.OG(K) juga terjun langsung untuk meninjau Posyandu Lansia ”Garuda” yang terletak di RW II Kelurahan Balongsari, Kecamatan Tandes.
Dari beberapa hasil pemaparan audit yang sudah dilaksanakan untuk keempat kalinya ini, ditemukan beberapa kekurangan seperti misalnya adanya stok darah/rhesus yang sudah kedaluwarsa, atau kekurangan ”sederhana” seperti langit-langit berlubang di atas ruang bersalin.
”Tidak ada salahnya menerapkan sasaran mutu yang berhubungan dengan aktifitas kesekretariatan ISO,” saran Dodi Irawan di sela-sela pemaparannya seputar MR Activities. ”Misalnya pembuatan dokumen yang harus diterbitkan. Nah, tidak ada salahnya menetapkan sasaran mutu yang berhubungan dengan waktu pembuatan dokumen, agar terbitnya tidak terlalu lama.”
dr. Dzulkifli juga menyarankan perbaikan prosedur untuk pemeriksaan pasien. Sebagai contoh perawat yang tanpa sengaja melukai dirinya dengan jarum suntik. Maka hal itu sebaiknya dilaporkan dan perawat yang bersangkutan melakukan pemeriksaan, seperti implementasi yang sudah dilakukan di negara-negara maju.
”Hal ini terkait dengan pemahaman Universal Precaution dalam rangka program safety yang hendaknya disempurnakan sampai level Instruksi Kerja,” jelas pria berperawakan kurus tersebut.
Untuk Posyandu Lansia yang berkesempatan mendapat kunjungan dari WQA, dr. Harry menyarankan agar mereka membuat sasaran mutu terkait dengan pembinaan Posyandu Lansia di wilayah Kecamatan Tandes.
Hanya ditemukan dua temuan minor dalam surveilans audit eksternal kali ini, sehingga, menutup acara pemaparan hasil audit, dr. Harry menegaskan kebanggaannya bersama WQA untuk menyatakan bahwa Puskesmas Balongsari tetap berhak menyandang predikat ISO (International Organization for Standardization) versi 9001:2008.
Pada kesempatan tersebut, dr. Kartika yang mewakili Dinkes Kota Surabaya beserta dr. Sri Hawati juga mengucapkan rasa syukurnya atas keberhasilan Puskesmas yang telah dipimpinnya sejak Desember 2010 itu dalam mempertahankan predikat ISO.(Fns)