Sekapur Sirih

Surabaya, eHealth. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, Lanjut Usia (Lansia) dan keluarga miskin.


Berita Terbaru

Bentuk Tim Pembina Untuk Optimalkan Kelurahan Siaga

Bentuk Tim Pembina Untuk Optimalkan Kelurahan Siaga

Surabaya, eHealth. Kelurahan Siaga merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau, dan mampu untuk mencegah serta mengatasi berbagai ancaman terhadap masyarakat seperti kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB), kejadian bencana, kecelakaan dan kejadian lain di masyarakat. Untuk memaksimalkan Kelurahan 

Menyikat Dengan Benar Mencegah Kerusakan Gigi

Menyikat Dengan Benar Mencegah Kerusakan Gigi

Surabaya, eHealth. Gigi berlubang sering kali disebabkan oleh makanan yang menempel dan tidak disikat. Keteledoran seperti ini terkadang luput dari perhatian. Bila terus dibiarkan, akan menyebabkan gigi berlubang. Apabila gigi berlubang, maka tidak menutup kemungkinan terjadi infeksi.  Gigi berlubang adalah kerusakan pada gigi sehingga menyebabkan 

Mencegah Meningitis Pada CJH Dengan Vaksinasi

Mencegah Meningitis Pada CJH Dengan Vaksinasi

Surabaya, eHealth. Kesehatan adalah kebutuhan pokok setiap manusia. Komitmen itulah yang mendasari Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk berkerja lebih baik melayani masyarakat dalam bidang kesehatan. Komitmen itu dibuktikan dengan diresmikannya 5 Puskesmas Pembantu (Pustu) menjadi Puskesmas Induk, yang berarti bahwa pelayanan kesehatan kepada masyarakat semakin banyak dan mudah dijangkau.

 Pada pembukaan Rapat Kepala Puskesmas (Kapus) Bulan Juni 2011, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya dr. Esty Martiana Rachmie meresmikan pembukaan 5 Puskesmas Induk kepada seluruh peserta rapat. 5 Puskesmas itu antara lain; Puskesmas Siwalankerto, Puskesmas Keputih, Puskesmas Made, Puskesmas Bangkingan dan Puskesmas Balas Klumprik.

 Orang nomor satu di jajaran Dinkes Kota Surabaya ini juga menyampaikan selamat kepada Kapus baru tersebut, para Kapus itu antara lain: drg. Rini Budiarti (Kapus Siwalankerto), dr. Dwiana Boediastika (Kapus Keputih), drg. Anon Wijayanti (Kapus Made), dr. Agung Kusuma Wardono (Kapus Bangkingan) dan dr. Anang Juniady Sukma Ardy Nata (Kapus Balas Klumprik). “Dengan dibukanya Puskesmas baru ini, saya berharap pelayanan kesehatan semakin baik sehingga kita dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” harap Kadinkes.

 Dengan bertambahnya 5 Puskesmas baru, maka tahun ini Kota Surabaya mempunyai 58 Puskesmas yang siap melayani kesehatan masyarakat.

 Setelah pembukaan yang disampaikan oleh dr. Esty, acara dilanjutkan dengan pemaparan oleh Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan dr. Ina Aniati mengenai vaksinasi Meningitis Calon Jemaah Haji (CJH) tahun 2011. Sebab meningitis yang disebabkan oleh bakteri Meningitis meningococcus masih menjadi ancaman bagi kesehatan jemaah haji dan umroh.

 Meningitis sendiri adalah keadaan inflamasi akut pada meningen (selaput otak), dan salah satu penyebabnya adalah bakteri Neisseria meningitidis. Sekembalinya jamaah haji ke negara asal masing-masing maka ‘carrier’ berpotensi untuk menularkan penyakit tersebut ke orang-orang di sekitarnya sampai kurun waktu 9 bulan.

 Karena itu, pada tahun 2011 CJH diberikan vaksin Meningitis yang terdiri dari Menveo (Novartis) dan Meningicoccal Grup A, C, W135 dan Y Conjugate Vaccine. dr.Ina juga menunjukkan contoh kemasannya. “Jadi 1 dosis (0,5ml) terdiri dari 1 vial powder (A), 1 solution in pre filled syringe (C, W135, Y), 1 jarum 21 G1 ½ dan 1 jarum 25 G1.”

 “Pemberian vaksin ini diharapkan mencegah terjadinya transimisi penyakit keluar atau masuk oleh jamaah haji,” harap dr. Ina.(Dot)